Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Kota Surabaya

Pilwali Surabaya 2020, Visi Misi Machfud Arifin-Mujiaman Bawa Gagasan Baru dan Orisinal

Debat Pilkada Kota Surabaya 2020 yang disiarkan secara live oleh JTV tadi malam berlangsung di Hotel JW Marriot Surabaya.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
ahmad Zaimul Haq/suraya
Paslon no 2 Machfud Arifin-Mujiaman dalam debat publik perdana Pilkada Surabaya digelar di JW Marriot, Rabu (4/11). Debat publik perdana bertema Menjawab Permasalahan dan Tantangan Kota Surabaya Di Tengah Pandemi. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Debat Pilkada Kota Surabaya 2020 yang disiarkan secara live oleh JTV tadi malam berlangsung di Hotel JW Marriot Surabaya.

Selain menyampaikan visi misi mereka membawa masa depan Kota Surabaya, kedua Paslon juga adu gagasan dan argumen.

Paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji dan Paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman saling menunjukkan perfoma dan kemampuan mereka masing-masing. Bahkan mereka juga berusaha bagaimana menarik simpati masyarakat.

Mereka saling berlomba menyampaikan visi misi terbaiknya dalam Pilkada Kota Surabaya tersbeut. Pengamat Komunikasi Politik Unair Suko Widodo memberikan analisisnya saat dirinya menyimak debat Perdana tersebut.

"Dari aspek visi, MA-Mujiaman lebih Orisinil dan membawa gagasan baru. Sementara visi Eri Cahyadi-Armuji lebih merujuk visi Pemkot selama ini," reaksi Suko Widodo kepada TribunJatim.com, Kamis (5/11/2020).

MA-Mujiaman begitu riil membaca kondisi lapangan. Dalam program yang disampaikan MAJU realistis dan terukur. Seperti program pemerataan pembangunan 150 juta untuk setiap RT. Juga dana stimulus bagi werga Terdampak Rp 1 juta per KK.

Baca juga: TRAGIS, Perawat Bunuh Dokter yang Memaksanya Bercinta, Tubuh Mayat Dipotong-Dimasak, Hukuman Mati

Baca juga: Korea Selatan Gencar Tawarkan Destinasi Wisata Wellness, Ada 4 Kategori yang Bisa Dinikmati

Baca juga: Muncul Penampakan Gulungan Awan Unik di Sekitar Gunung Arjuna, Begini Penjelasan BMKG

Gagasan yang orisinal dan realistis itu akan makin gamblang kalau MA memaksimalkannga dengan diskripsi yang utuh. Suko melihat MA masih tampak belum mendiskripsikan secara gamblang.

Dari sisi diskusi memang Eri tampak cukup menguasai. Terlihat Mantan Bappeko ini mengutip data formal. Namun sebenarnya data formal ini bagi masyarakat tidak terlalu penting.

"Mungkin data formal dan angka per angka begitu cocok untuk dunia akademik atau perkuliahan. Data empiris, temuan di lapangan yang menarik bagi masyarakat," kata Suko Widodo kepada TribunJatim.com.

Namun pimpinan sebenarnya cukup tahu saja dan harus dijamin bahwa datanya akurat. Yang utama justru lebih bagus tahu fakta di lapangan untuk dicarikan solusi.

Secara umum, penampilan pertama para Paslon tersebut masih datar datar semua. Kondisinya dan skor pun Berimbang. Namun Keduanya belum menemukan performa terbaiknya.

Di sisi lain, Suko menyoroti pernyataan Armuji yang kurang taktis. Terlebih ketika Armuji memberikan pernyataan dan pertanyaan tentang pemerintahan sebelumnya.

"Armuji kurang taktis ketika bicara tentang keberhasilan kota," tandas Suko. (Faiq/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved