Apakah Bayi Tabung Bisa Jadi Solusi untuk Dapat Anak Kembar? Berikut Penjelasan Dokter
Bayi tabung merupakan satu di antara program alternatif yang bisa dipilih oleh pasangan untuk memperoleh momongan.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Program bayi tabung merupakan satu di antara program alternatif yang bisa dipilih oleh pasangan untuk memperoleh momongan.
Program bayi tabung, biasanya dilakukan oleh pasangan-pasangan yang mendambakan momongan dalam waktu lama.
Namun ternyata, program bayi tabung ini bisa dilakukan oleh pasangan yang baru menikah untuk cepat mendapatkan momongan.
"Semakin cepat periksa kondisi baik bagi suami atau istri, akan semakin baik. Misal salah satu atau keduanya ada masalah kesuburan dan sulit memiliki anak, bisa segera diambil langkah tepat," ujar Dr. dr. H. Amang Surya Priyanto, SpOG, F-MAS, dokter spesialis kandungan Morula IVF Surabaya.
Baca juga: Buku HOPE Ceritakan 8 Kisah Para Pejuang Bayi Tabung Memperoleh Momongan
Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM: Pria Blitar Gelapkan 2 Motor Tetangganya hingga Angka Covid-19 Jatim Turun
Saat ditemui di acara launching buku berjudul 'HOPE' di HUT ke-8 Morula IVF Surabaya, dr Amang menuturkan, bayi tabung harusnya tidak dijadikan alternatif terakhir.
Sebab, ia melanjutkan, banyak pasangan yang datang ketika sudah melakukan banyak cara untuk hamil namun gagal. "Jadi bayi tabung selalu dijadikan opsi terakhir," imbuhnya.
Padahal menurutnya, selain faktor masalah bawaan, tingkat usia pasangan mempengaruhi keberhasilan program bayi tabung.
"Pasangan dengan usia perempuan di bawah 35 tahun akan lebih mudah berhasil daripada perempuan usia di atasnya. Apalagi perempuan di atas 40 tahun. Ini perlu penanganan ekstra," dr Amang menguraikan.
Meski begitu, ia mengatakan tak menutup kemungkinan untuk hamil bagi pasangan yang memiliki masalah dan perempuan usia 40.
"Tidak ada yang mustahil. Pasien saya juga ada yang usia 40 tahun dan berhasil punya momongan setelah program. Ada juga yang usia 26 tahun tapi baru bisa hamil setelah program bayi tabung ke-9," paparnya.
Namun, dr Amang menyarankan untuk periksa kondisi sedini mungkin. Supaya tidak membuang waktu. Karena penanganan setiap pasien akan berbeda-beda.
Sejalan dengan hal itu, dokter spesialis kandungan Morula IVF Surabaya, dr. Ali Mahmud, SpOG (K)FER menuturkan, tidak semua pasangan ditangani dengan bayi tabung.
Menurutnya, ada beberapa kondisi yang mengharuskan pasangan mengikuti program bayi tabung untuk memperoleh momongan.
Baca juga: 3 Penyebab Sakit Pinggang Sebelah Kiri dan Cara Mengobatinya, Waspadai Gangguan Organ Dalam
Baca juga: 10 Penyebab Sering Buang Air Kecil, Waspadai 7 Penyakit Berbahaya Ini, Diabetes hingga Tumor
"Misal kondisi pasien perempuan tidak memiliki sel telur. Secara otomatis ini tidak bisa langsung dilakukan pembuahan secara alami. Tentu harus bayi tabung. Itupun tidak instan. Akan ada tahapannya," terang Dokter Ali.
Selain itu, bayi tabung juga bisa jadi alternatif untuk pasangan yang ingin punya keturunan dengan pilihan terbaik.