Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Muadz Qari Trenggalek Wakili Jatim di Ajang MTQ Nasional, Pemkab Beri Dukungan: Kita Bangga

Muadz, qari asal Kelurahan Ngantru, wakili Jawa Timur dalam Masabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional. Pemkab Trenggalek beri dukungan.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Hefty Suud
SURYA/AFLAHUL ABIDIN
Muadz, qari asal Kabupaten Trenggalek yang mewakil Jatim dalam ajang MTQ tingkat nasional. Ia mendapat dukungan dari Pemkab Trenggalek yang diwakili Sekda Joko Irianto. 

TRIBUNAJTIM.COM, TRENGGALEK – Seorang qari atau pembaca Alquran asal Kabupaten Trenggalek mewakili Jawa Timur dalam ajang Masabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di tingkat nasional.

Pria bernama Muadz tersebut bakal beradu untuk cabang tafsir bahasa arab dalam MTQ yang digelar di Kota Padang, 13-20 November 2020.

Pemkab Trenggalek memberi dukungan kepada Muadz.

Harapannya, dukungan itu bisa menambah semangat qari asal Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek itu.

Sekda Kabupaten Trenggalek, Joko Irianto datang langsung menemui sang qari untuk menyampaikan dukungannya.

“Tentunya kita patut bangga qari Trenggalek bisa lolos di ajang nasional mewakili provinsi,” kata Joko, Minggu (15/11/2020).

Muadz, qari asal Kabupaten Trenggalek yang mewakil Jatim dalam ajang MTQ tingkat nasional. Ia mendapat dukungan dari Pemkab Trenggalek yang diwakili Sekda Joko Irianto.
Muadz, qari asal Kabupaten Trenggalek yang mewakil Jatim dalam ajang MTQ tingkat nasional. Ia mendapat dukungan dari Pemkab Trenggalek yang diwakili Sekda Joko Irianto. (SURYA/AFLAHUL ABIDIN)

Ia berharap, Muadz dapat tampil semaksimal mungkin, sehingga dapat turut mengharumkan nama Kabupaten Trenggalek ditingkat nasional.

“Selain bangga, kami juga berharap semoga wakil Trenggalek ini bisa mengharumkan nama Jawa Timur dan Trenggalek dalam ajang tersebut,” tutur Joko.

Sebelum turut mewakil Jawa Timur, Muadz mengikuti penjaringan dalam ajang MTQ tingkat provinsi di Kabupaten Tuban, akhir tahun lalu. Saat itu, ia menduduki peringkat ketiga.

“Kemudian ada seleksi ulang untuk tiga terbaik. Dan saya tidak menyangka dalam penyaringan itu, saya yang terpilih,” tutur Muadz.

Pria kelahiran 1997 itu mengaku telah sering mengikuti ajang lomba untuk para qori.

Meski sempat terputus karena harus tinggal di pondok pesantren.

Untuk perlombaan kali ini, Muadz tak mau berharap yang muluk-muluk. Ia akan berusaha semaksimal mungkin dan terus berdoa untuk bisa memberikan yang terbaik.

“Karena ini perlombaan Alquran, tentunya saya niatkan lillahita’ala. Mohon doanya semoga bisa memberikan yang terbaik,” pintanya. 

Penulis: Aflahul Abidin

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved