Tampilkan Tari 'Rujak Ulek Suroboyo', Pelajar SMP Ini Suarakan Keresahan Penjual Rujak di Surabaya
Pelajar SMP ini tampilkan Tari Rujak Ulek Suroboyo karya Ketut Santoso. Suarakan keresahan penjual rujak di Surabaya.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di era milenial seperti sekarang, keberadaan penjual rujak di Surabaya kian jarang.
Beberapa pedagang undur diri karena penjualan menurun, tersaingi dengan munculnya berbagai macam makanan kekinian.
Berangkat dari keresahan pedagang rujak tersebut, Ketut Santoso menciptakan gerakan tari tradisional kotemporer yang diberi nama Tari Rujak Ulek Suroboyo.
Baca juga: Selama Kampanye, Bawaslu Jawa Timur Catat 568 Dugaan Pelanggaran, Temuan Terbanyak di Gresik & Tuban
Baca juga: VIRAL Aksi Pengantin Kompak Sapu Banjir saat Nikah, Lihat Ending, Tak Tahu Mau Nangis Atau Tertawa
"Pedagang rujak kini merasa resah karena rujak semakin hari semakin tersaingi dengan makanan kekinian, terinsipirasi dari hal itu saya menciptakan Tari Rujak Ulek Suroboyo ini," kata Ketut Santoso saat ditemui TribunJatim.com di Gedung Perpustakaan Jatim, Senin (7/12/2020).
Tari tersebut diajarkan oleh Ketut kepada lima penari yang masih duduk dibangku SMP.
Mereka ialah Annisa Alysha Raasyidah Arfianti, Nandhita Sella Siswandi, Trista Mufidah Aruji, Amadea Kayla Archinada dan Nabila Dwi Aprilia.
Mereka menjalani proses latihan selama 2 minggu dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Saat latihan mereka tetap diwajibkan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri seperti menggunakan masker, cuci tangan sebelum dan sesudah latihan, menjaga jarak selama proses latihan, dan lain-lain," terangnya.
Setalah menguasai gerakan tari, kelima siswa SMP tersebut membawakan Tari Rujak Ulek Suroboyo dihadapan para penonton dalam ajang Lomba Tari Tradisional yang digelar di Trans Studio Sidoarjo, Sabtu (5/12/2020) lalu.
Baca juga: VIRAL Aksi Pengantin Kompak Sapu Banjir saat Nikah, Lihat Ending, Tak Tahu Mau Nangis Atau Tertawa
Baca juga: Teror Kepala Kambing di Rumah Ketua KIPP Jatim Jelang Pilwali, Resmi Dilaporkan
Dengan mengenakan kebaya hijau serta membawa layah (tempat untuk mengulek rujak) mereka menari mengikuti beat latar musik yang sangat cepat.
Berkat penampilan tersebut, mereka berhasil menyabet Juara Harapan 3, bersaing dalam kategori C dengan peserta dari SMP, SMA, dan Umum.
Tak sedikit orang yang mengapresiasi penampilan dari kelima penari yang masih remaja tersebut.
Satu diantara orangtua penari, Andi Aruji mengaku bangga, putrinya bersama anak-anak yang lain mampu bersaing dengan penari yang usianya diatas usia anak-anaknya.
"Meskipun persiapannya mepet, mereka sudah menampilkan penampilan yang luar biasa, saya rasa keluh kesah penjual rujak saat ini bisa saya rasakan saat melihat gerakan tari mereka diatas panggung," tutup Andi.
Penulis: Zainal Arif
Editor: Heftys Suud