Pilkada Kabupaten Malang
Pengamat Kaget dengan Hasil Hitung Cepat Pilkada Malang Paslon Petahana, Padahal Diusung 6 Partai
Pengamat kaget dengan hasil hitung cepat di Pilkada Malang 2020 untuk paslon petahana, padahal diusung 6 partai.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Peneliti LSI Denny JA, Dito Arief menganalisa unggulnya pasangan petahana Sanusi-Didik ( SanDi ) atas calon lain dalam hasil hitung cepat Pilkada Malang 2020, yang menjadi kejutan.
Kejutan tersebut tersaji karena pasangan SanDi tak mampu meraup suara hingga 50 persen.
Menurut Dito Arief, sebagai pasangan yang diusung 6 partai politik, SanDi harusnya bisa menggaet suara yang masif.
"Menilik pada hasil quick count, ini merupakan kejutan, pasalnya calon petahana yang diusung 6 partai perolehannya (suara) tak mencapai 50 persen," ujar Dito Arief ketika dikonfirmasi pada Kamis (10/12/2020).
Pada hasil hitung cepat LSI, paslon SanDi memimpin dengan perolehan meraup 45,99 persen.
Baca juga: Antisipasi Euforia Saat Tahun Baru, Satpol PP Malang Larang Adanya Kegiatan Kerumunan Masyarakat
Baca juga: Hasil Pilkada Malang 2020, Calon Bupati Sanusi Unggul Telak di Desa Kelahirannya, Disusul Ladub
Di posisi kedua, bertengger paslon Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono ( Ladub ) dengan raihan 41,6 persen. Sedangkan paslon independen Sam HC-Gunadi harus puas di posisi juru kunci karena hanya meraup suara 12,41 persen.
"Padahal paslon dua yang hanya diusung 2 partai saja mampu mengimbangi paslon petahana," ungkap akademisi asal Universitas Brawijaya Malang itu.
Dia mengkiaskan kondisi akan berbeda jika jumlah peserta Pilkada Malang 2020 hanya terdapat 2 pasangan calon.
Baca juga: Hadapi Natal dan Tahun Baru 2021, Bulog Sub Divre V Malang Siapkan Stok Beras Hingga 16 Ribu Ton
Baca juga: Kontraktor Pembangunan Pasar Kasin Kota Malang Pastikan Tak Akan Ada Banjir Lagi Seusai Revitalisasi
"Apabila dalam kontestasi Pemilu ada lebih dari 2 calon keuntungan ada di petahana. Pasalnya, jika dilihat dari perolehan paslon 2 dan 3 disatukan maka bisa mengalahkan paslon petahana," jelas Dito.
Tak hanya itu, Dito mengungkapkan sebenarnya isu perubahan di Kabupaten Malang merupakan hal yang santer diharapkan masyarakat.
Alhasil, seharusnya penantang alias paslon 2 dan 3 dalam kondisi yang diunggulkan.
"Isu-isu perubahan sebenarnya tinggi dan diharapkan warga Kabupaten Malang. Karena paslon penantang terpecah di paslon 2 dan 3," ungkap Dito.
Editor: Dwi Prastika
Baca juga: Hasil Pilkada Malang 2020, Quick Count SMRC Sebut Ladub Unggul, Lathifah Shohib Puji Kinerja Tim
Baca juga: Hasil Pilkada Malang 2020, Hitung Cepat LSI Denny JA: Sandi Menang Tipis, Paslon Independen Buncit