PKL Alun-alun Kota Batu Tanggapi Rencana Pemkot Alihkan Sebagian Pedagang ke Jalan Panglima Sudirman
PKL Alun-alun Kota Batu merespons terkait rencana pemkot untuk mengalihkan sebagian pedagang ke Jalan Panglima Sudirman di malam tahun baru.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Rencana penertiban pedagang kaki lima (PKL) di seputar Alun-alun Kota Batu oleh Pemkot Batu mendapat tanggapan pedagang.
Koordinator PKL, Oki Honestyan Adi mengaku, pihaknya belum mendapat sosialisasi terkait rencana Pemkot Batu.
Ada 489 PKL yang tergabung dalam delapan paguyuban PKL di Alun-alun Kota Batu.
Pemkot Batu merencanakan, 50 persen di antaranya akan dipindahkan ke lokasi lain untuk mengantisipasi kerumunan massa saat malam pergantian tahun.
Hal ini untuk menekan risiko potensi penularan Covid-19 (virus Corona) ketika libur panjang akhir tahun.
Lokasi pemindahan yang ditunjuk Pemkot Batu berada di sepanjang Jalan Panglima Sudirman. Mulai dari simpang empat Selecta hingga ke depan Balai Kota Among Tani.
"Mestinya, Pemkot Batu berkoordinasi bersama PKL dulu," ujarnya, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Antisipasi Klaster Wisata, Disparta Kota Batu akan Bentuk Satgas Covid-19 Angkatan Kedua Pada 2021
Semenjak pandemi melanda Kota Batu, para PKL selalu mengikuti imbauan pemkot. Termasuk ketika dilarang berdagang di awal-awal kasus muncul, dan juga menjalani rapid test.
Dari sisi pendapatan para PKL juga mengalami dampak penurunan, apalagi sekarang sedang memasuki musim penghujan.
Keadaan itu diperparah jika dipindah ke Jalan Panglima Sudirman yang notabene jalan protokol. Belum lagi tempat parkir yang tak memadai sehingga akan mengganggu arus lalu lintas.
“Meski dijadikan satu jalur, penjualan tidak akan maksimal karena pengendara sekadar melintas. Sia-sia saja mencegah kerumunan, malah hanya memindahkan kerumunan ke tempat lain,” ucap Oki.
Baca juga: Polresta Malang Kota Akan Turunkan Tim Gabungan, Lakukan Pengecekan Kotak Amal di Berbagai Wilayah
Faktor pendapatan bukan soal bagi dia. Kekhawatiran utama jika timbul kecemburuan sosial yang memicu gesekan dengan PKL yang berjualan di sepanjang Jalan Panglima Sudirman.
Sedangkan PKL yang setiap harinya mengais rezeki di area tersebut tak boleh berjualan ketika malam tahun baru.
“Mereka pasti berpikiran kok ada PKL Alun-alun di situ. Lebih baik tutup semua biar imbang, tidak ada kecemberuan sesama PKL,” pinta Oki.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Batu bersiap diri menerima wisatawan yang akan datang saat akhir tahun. Di sisi lain, Pemkot Batu juga telah membuat skema agar wisatawan maupun masyarakat tidak melakukan kerumunan. Salah satunya adalah mensterilkan Alun-alun Kota Batu.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kota Batu Tak Mau Buru-buru KBM Tatap Muka: Keselamatan Anak-anak Prioritas
"Menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat tentang larangan berkumpul di tempat umum, kami akan menutup atau sterilisasi Alun-alun Kota Batu pada malam tahun baru," ujar Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.
PKL yang berada di Alun-alun Kota Batu rencananya juga akan dipindahkan ke tempat khusus. Sterilisasi ini sebagai langkah dan upaya menekan potensi penularan Covid-19 di Kota Batu, khususnya di lokasi wisata.
"Rencananya, PKL ditaruh di Jalan Munif, tapi masih kami bicarakan. Sesuai rencana, pemkot juga akan membuat pasar malam di sepanjang jalan Panglima Sudirman. Tapi ini masih dirapatkan kembali," bebernya.
Baca juga: Perda Parkir Kota Batu yang Baru Bakal Berlaku Efektif di 2021, Dishub Perbaiki Manajemen Parkir
Begitu juga untuk area parkir, kendaraan akan diarahkan ke Deduwa dan Sultan Hasan Halim. Dengan begitu, area luar Alun-alun Kota Batu bisa lebih luas dan tidak terjadi kemacetan.
Setiap pergantian tahun, kawasan Alun-alun Kota Batu selalu padat dan macet.
Editor: Dwi Prastika