Sepanjang Desember 2020, Jatim Inflasi 0,46 Persen, Tiket Pesawat dan Cabai Jadi Biang Kerok
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan, bahwa disepanjang Desember 2020, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,46 persen.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Pipin Tri Anjani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan, bahwa disepanjang Desember 2020, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,46 persen.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan dalam kegiatan presscon perkembangan Inflasi yang digelar secara virtual, Senin (4/1/21).
"Jatim mengalami inflasi sebesar 0,46 persen disepanjang bulan Desmeber 2020 kemarin," ujar Dadang.
Bahkan, dari perhitungan delapan kota IHK di Jawa Timur, semuanya tercacat mengalami inflasi.
Adapun inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,71 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kediri sebesar 0,28 persen.
Baca juga: Ternyata Ini Kendala Penanganan Banjir Tahunan di Bekucuk, Tempuran Kabupaten Mojokerto
Baca juga: Kabupaten Sampang Zona Oranye dari Pandemi Covid-19, Disdik Sampang Kembali Terapkan BDR
Kata Dadang, dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi dan satu kelompok tidak mengalami sama sekali perubahan.
Ia menjelaskan, kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 1,51 persen, sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 0,57 persen.
Sementara kelompok Pendidikan tidak mengalami perubahan sama sekali.
Untuk komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Jawa Timur pada bulan Desember 2020 kemarin, dikatakan Dadang adalah cabai rawit, tarif angkutan udara, telur ayam ras dan cabai merah.
Baca juga: Jukir Kota Malang Khawatir e-Parking Dapat Memutus Mata Pencaharian, Sutiaji: Jukir Tetap Direkrut
Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar ialah emas perhiasan, bawang merah, udang basah dan apel.
Dadang menambahkan, meski pada Desember 2020 kemarin itu Jatim inflasi sebesar 0,46 persen, namun jika dilihat dari laju inflasi tahun kalender Jawa Timur di bulan Desember 2020 sendiri, tercacat mencapai 1,44 persen.
"Angka itu lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender di Bulan Desember 2019, yang mana sebesar 2,12 persen," tambahnya.
Editor: Pipin Tri Anjani