Penanganan Covid
Klaster Keluarga Banyak Sumbang Kenaikan Kasus Covid-19 di Trenggalek, Warga Diminta Terapkan Prokes
Klaster keluarga banyak menyumbang kenaikan kasus Covid-19 di Trenggalek, warga diminta tetap terapkan protokol kesehatan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kasus positif Covid-19 (virus Corona) di Kabupaten Trenggalek meningkat.
Pada Selasa (5/1/2021), pemkab melaporkan adanya penambahan 39 kasus baru.
Tambahan itu membuat jumlah total kasus Covid-19 di Trenggalek sebanyak 1.117 kasus. Dari jumlah itu, kasus aktif sebanyak 127, sembuh 939, dan meninggal 15 orang.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyampaikan, peningkatan itu muncul karena tim satuan tugas gencar melakukan pelacakan dari kasus yang sudah ada.
Tambahan 39 kasus dalam sehari itu, kata pria yang akrab disapa Mas Ipin tersebut, merupakan hasil pelacakan dari klaster beberapa keluarga.
“Ternyata klaster ini sangat besar menyumbang terjadinya Covid-19 di Trenggalek,” ucap Mas Ipin, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Harga Kedelai Meroket, Pembuat Tahu Trenggalek Kecilkan Ukuran Produk: Pembeli Ngertinya Harga Murah
Baca juga: Bupati Trenggalek Mas Ipin Sidak Perkantoran di Hari Pertama Kerja 2021, Pastikan Terapkan Prokes
Mas Ipin mengatakan, klaster keluarga menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.
Maka dari itu, pihaknya memutuskan untuk meminta seluruh pasien Covid-19 menjalankan isolasi di Asrama Covid (Ascov).
Terutama bagi pasien yang di rumahnya tinggal bersama keluarga besar. Terlebih anggota keluarganya adalah kelompok yang rentan apabila terpapar virus Corona.
Mas Ipin juga meminta warga tetap waspada dengan penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Tulungagung Mulai Meninggi, Satgas Masih Khawatir Efek Liburan
Baca juga: Antara Bencana dan Berkah di Balik Peristiwa Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Lumajang
“Klaster keluarga ini ada karena biasanya orang kalau di rumah pasti melepas masker. Karena menganggap di rumah sama keluarganya sendiri, jadi aman. Padahal, dia ada risiko terpapar,” sambung dia.
Di sisi lain, Mas Ipin mengklaim upaya meminimalisir penyebaran virus Corona pada momen libur Natal dan Tahun Baru 2021 cukup berhasil.
Penutupan tempat wisata selama lima hari, penerapan jam malam, dan razia perbatasan secara acak dengan memberlakukan rapid test antigen dinilai memberi dampak signifikan.
“Kita lihat, tidak ada keramaian di malam pergantian tahun atau secara umum ketika libur nataru. Langkah kita untuk merazia di perbatasan juga membuat orang pikir-pikir ketika hendak masuk ke Trenggalek,” pungkas dia.
Editor: Dwi Prastika
Baca juga: Minta Masyarakat Tak Phobia Vaksin Covid-19, Bupati Ponorogo Ipong Siap Jadi Orang Pertama Divaksin
Baca juga: Pasar Besar Madiun Buka Lagi 6 Januari 2021, Hanya Pedagang Domisili Kota Madiun yang Boleh Jualan