Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Soroti Longsor dan Banjir, DPRD Batu Ingatkan Pemkot Serius Perhatikan Keseimbangan Lingkungan

Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sudjono Joenet meminta agar Pemkot Batu betul-betul serius menangani persoalan sampah dan sistem jaringan drainase.

Penulis: Benni Indo | Editor: Pipin Tri Anjani
SURYA/BENNI INDO
Anggota DPRD Batu, Sudjono Jonet berbicara dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Batu, Aries Setiawan saat inspeksi Hutan Kota Batu, Selasa (12/1/2021). 

Dipaparkan Jonet, wilayah Kota Batu bagian utara banyak mengalami perubahan. Alih fungsi lahan berdampak pada merosotnya daerah tangkapan air. Daerah tangkapan air yang semakin terkikis membawa dampak pula terjadinya sedimentasi pada aliran sungai.

"Akhir-akhir ini sering terjadi banjir-banjir kiriman. Artinya ada PR untuk melihat keadaan terkini di bagian utara yang berada di ketinggian. Ada kegiatan apa di bagian atas kok sampai meluber ke bawah?" urai Djonet

Anggota DPRD lainnya, Didik Subiyanto berpendapat, bencana alam bisa diminimalisir jika ada kesiapsiagaan di awal musim penghujan. Antisipasi itu berupa langkah pengerukan sedimentasi dalam upaya normalisasi aliran air sehingga tak mengakibatkan sumbatan. Ia juga mengingatkan masyarakat, agar tak asal saja membuat pengecoran di area-area yang seharusnya berfungsi sebagai area resapan.

"Normalisasi ini seharusnya lebih dini ketika mengawali musim penghujan. Masyarakat juga harus sadar diri, jangan sedikit-sedikit main cor. Apalagi menjadikan aliran air sebagai tempat pembuangan sampah," urai dia.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko telah meninjau beberapa titik lokasi bencana alam dan rawan. Pada akhir pekan lalu, Dewanti meninjau aliran kali yang berada di Dusun Beru, Desa Bumiaji, Bumiaji. Juga datang langsung ke lokasi longsor di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.

Sepekan sebelumnya, aliran kali yang terletak di Dusun Beru meluap karena tak menampung air saat hujan deras mengguyur. Luapan air juga menggerus plengsengan teknis pembatas sungai dengan dimensi panjang 2,4 meter, lebar 30 centimeter dan tinggi 95 centimeter. Ambrolnya plengsengan itu membuat material lumpur yang terbawa arus menutup badan jalan bahkan masuk hingga ke pemukiman warga.

"Ya sangat membahayakan dan mengganggu sekali karena banjir. Batu-batunya menggunung," kata Dewanti.

Sumbatan-sumbatan di aliran kali tersebut dibersihkan secara manual karena alat berat tak bisa menjangkau. Jikapun dibersihkan dengan alat berat harus diawali lebih dulu dengan membongkar jembatan beton.

Dewanti juga menawarkan relokasi terhadap puluhan warga yang rumahnya rawan terbawa longsor di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Batu. Tawaran itu disampaikan Dewanti kepada warga setelah sebelumnya melihat langsung kondisi rumah yang berada dekat dengan patahan longsor. (SURYA/Benni Indo)

Editor: Pipin Tri Anjani

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved