Soroti Longsor dan Banjir, DPRD Batu Ingatkan Pemkot Serius Perhatikan Keseimbangan Lingkungan
Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sudjono Joenet meminta agar Pemkot Batu betul-betul serius menangani persoalan sampah dan sistem jaringan drainase.
Penulis: Benni Indo | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Sejumlah peristiwa longsor yang terjadi di Kota Batu harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Batu.
Pasalnya, bencana alam sangat mengancam keselamatan jiwa orang ataupun masyarakat.
Terbaru, longsor terjadi di Jalan Brigjen Moh Manan yang mengakibatkan jalur Kota Batu dan Kecamatan Pujon di Kabupaten Malang sempat terputus beberapa jam.
Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sudjono Joenet meminta agar Pemkot Batu betul-betul serius menangani persoalan sampah dan sistem jaringan drainase di Kota Batu.
Katanya, persoalan sampah dan jaringan drainase di Kota Batu belum digarap secara baik. Bencana banjir dan longsor diduga kuat terjadi karena dua persoalan tersebut.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, China Bangun Rumah Sakit dalam 5 Hari, 6 Lokasi Lain Siap Minggu Depan
Baca juga: Hujan Seharian di Kota Batu akibatkan Longsor di Kawasan Payung, Jalur Sempat Terputus
Dikatakan Jonet, secara geografis Kota Batu berada di ketinggian dan sejumlah mata air terdapat di Kota Batu.
Satu di antaranya adalah mata air Sungai Brantas yang terdapat di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji. Namun justru belakangan longsor banyak terjadi di kawasan Kecamatan Bumiaji.
“Jadi, apa yang sebenarnya terjadi di atas sana?” Jonet bertanya-tanya.
Dari peristiwa alam tersebut, Jonet menyimpulkan adanya ketidakberimbangan kondisi lingkungan di Kota Batu, terutama di kawasan atas.
Di sisi lain, Kota Batu dilintasi aliran Sungai Brantas sehingga sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai muara dari aliran drainase.
"Yang bisa dimanfaatkan untuk menampung sekian ribu kubik air. Hanya saja, belum terhubung ke saluran itu. Idealnya perencanaan tata kota, apalagi sebagai kota pariwisata, harus aman dari peristiwa semacam banjir,” ujar Jonet yang merupakan Ketua Fraksi Nasdem DPRD Batu, Senin (18/1/2021).
Kawasan tengah kota yang biasanya terbebas dari banjir telah mengalami perubahan. Kelurahan Sisir salah satunya.
Setiap kali hujan deras terjadi, banjir juga turut menyertai. Menggenangi beberapa rumah warga. Suatu peristiwa yang tidak pernah terjadi jika ditarik dalam periode 10 tahun sebelumnya.
Ia menambahkan, sistem drainase harus diperhitungkan secara cermat. Tanpa dilandasi hal itu, sulit mengendalikan banjir seperti yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir ini. Daerah tangkapan air juga sangat penting untuk menjaga ketersedian air tanah.
Ditinjau lebih luas lagi, Kota Batu ini dikelilingi areal hutan sebagai area-area resapan air. Hutan tersebut menjadi bagian dari ruang terbuka hijau. Namun belakangan kondisi hutan yang menyimpan banyak pohon mulai terkikis seiring berkembangnya bisnis pariwisata alam.
Baca juga: Gara-gara Covid-19, Mulai Besok, Bupati Bangkalan Tutup 11 Kantor Pemerintahan Selama 5 Hari
Baca juga: Irfan Hakim Terpana Lihat Jenazah Syekh Ali Jaber, Sudah di Depan Mata, Tangis Pecah Katakan Indah