Dapat Dukungan Menristek/Kepala BRIN, I Nose C-19 akan di Komersilkan Tiga Bulan Lagi
Inovasi alat pendeteksi Covid-19 melalui bau keringat ketiak (axillary sweat odor) yang bernama I-Nose C-19 rencannya akan diproduksi massal.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Pipin Tri Anjani
“Bau keringat akan diubah menjadi sinyal listrik yang kemudian diklasifikasikan menggunakan AI,” terang Ryan.
Selain itu, lanjutnya, adanya fitur near-field communication (NFC) memudahkan pengisian data yang cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat Covid-19.
Penggunaan cloud computing sebagai penyimpan data juga mendukung I-Nose C-19 agar dapat terintegrasi dengan publik, pasien, dokter, rumah sakit maupun laboratorium.
Setelah memasukkan nomor telepon seluler (ponsel), sertifikat elektronik yang menyatakan hasil tes positif atau negatif dari yang bersangkutan akan segera dikirimkan melalui pesan daring
"Sehingga jika dihitung dari awal pemeriksaan, Ryan menyatakan kurang lebih membutuhkan waktu 3,5 menit sampai hasil sudah keluar,"pungkasnya.