Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sidak di Sejumlah Sekolah di Sidoarjo, Cak Hud Temukan Ada Pemangkasan Jam Belajar

Lakukan sidak di sejumlah sekolah di Sidoarjo, Cak Hud temukan ada pemangkasan jam belajar. Seharusnya 6 jam jadi 1,5 jam.

Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK
Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, dan Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Asrofi saat sidak di beberapa sekolah, Jumat (22/1/2021). 

Reporter: M Taufik | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Harus ada perubahan sistemik dalam proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19 (virus Corona) ini.

Karena dalam pelaksanaan belajar daring selama ini, ternyata ditemukan adanya standar kurikulum yang terpangkas.

Dari hasil sidak yang dilakukan Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, bersama Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Asrofi di SDN Pucang 2 dan SMPN 2 Sidoarjo, ada standar kurikulum belajar tatap muka mata pelajaran bahasa yang banyak terpangkas.

Seharusnya sesuai kurikulum ada 6 jam dalam satu minggu, selama proses belajar daring ternyata terpangkas jadi 1,5 jam pertemuan daring dalam seminggu.

Kemudian dari kuantitas juga banyak kekurangan, diketahui banyak siswa yang tidak ikut.

Ketika sidak, Hudiyono dan Asrofi melihat sendiri, dari 40 siswa yang ikut belajar daring hanya 20 siswa. Alias hanya separuh dari total siswa.

Baca juga: Sudah Ditetapkan KPU, Muhdlor-Subandi Selangkah Lagi Resmi Jadi Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo

Baca juga: Sempat Mangkrak Akibat Kasus Korupsi, Proyek Pembangunan Wisma Atlet Sidoarjo Dilanjutkan Tahun 2021

“Ini harus dibenahi. Selain ada pengurangan jam, kuantitas atau peserta belajar daring juga hanya separuh. Kualitas komunikasi antara guru dengan siswa jadi evaluasi,” kata Cak Hud, panggilan Hudiyono.

Temuan lain dalam sidak ini, yang dihadapi para siswa adalah kualitas jaringan internet.

Di sekolah, jaringan yang dipakai guru terlihat lancar, sementara siswa di rumah banyak mengeluhkan lemahnya jaringan internet di rumahnya atau handphone yang mereka dipakai.

“Kami melihat persiapan di SMPN 2 Sidoarjo sudah cukup baik, karena memang salah satu sekolah favorit. Sekolah ini punya fasilitas tab plus paketan internet yang bisa dipinjam oleh siswa yang terkendala atau tidak punya handphone,” ungkapnya.

Baca juga: Efektivitas Hanya Berjalan 40 Persen, Pembelajaran Daring di Sidoarjo Perlu Ada Evaluasi

Baca juga: 57 Anggota Polisi di Sidoarjo Screening Donor Plasma Konvalesen, Bantu Penyembuhan Pasien Covid-19

Tapi tidak semua sekolah punya fasilitas itu. Sehingga kondisi tersebut juga menjadi perhatian Pemkab Sidoarjo.

Tentang akses internet untuk siswa, sebenarnya sudah ada bantuan paket internet dari pemerintah. Tapi jumlahnya dirasa masih kurang karena dalam sekali daring menggunakan Zoom Meeting sekali pertemuan minimal 1,5 jam menghabiskan lebih dari 1 GB.

Rata-rata orang tua siswa mengeluarkan dana sendiri untuk beli paketan minimal 50 ribu dalam satu bulan.

Baca juga: Penutupan Dua Jalan Utama di Surabaya untuk Kurangi Kerumunan Akan Terus Dipantau dan Dievaluasi

Baca juga: Pemkab Sidoarjo Kerahkan Tujuh Pompa untuk Atasi Banjir di Jalan Raya Porong

Sidak yang dilakukan Hudiyono ini disebut untuk memastikan bahwa harus ada perubahan sistemik dalam proses belajar mengajar.

Perubahan sistemik yang dimaksud bukan perubahan di akademiknya saja, tapi juga perubahan administrasinya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved