Penanganan Covid
Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19 di Lumajang, Ketua DPRD Akui Sempat Tegang
Jadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Lumajang, Ketua DPRD Anang Achmad Syaifuddin akui sempat tegang membayangkan jarum.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Sementara mereka yang tidak lulus skrining karena mempunyai riwayat penyakit komorbid atau sebelumnya pernah terkonfirmasi Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr Bayu Ignasius Wibowo menjelaskan, sebelum seseorang menerima vaksin Covid-19 memang ada tahapan skrining ketat.
Itu dilakukan untuk memeriksa kondisi kesehatan fisik calon penerima vaksin agar terhindar dari efek samping.
Baca juga: Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan Terpilih, Gus Ipul-Mas Adi Akan Fokus Tangani Covid-19
Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan, Resto Mie Gacoan Sidoarjo Didenda Rp 10 Juta dan Ditutup Selama PPKM
Dalam proses itu, petugas pertama kali akan memberikan 16 pertanyaan kepada calon penerima vaksin.
"Pertanyaannya tentang riwayat penyakit dan apakah pernah terpapar Covid-19," katanya.
Selanjutnya, mereka diperiksa tekanan darah dan denyut nadinya. Bila tekanan darahnya tinggi maka otomatis tidak bisa menerima vaksin.
"Jadi memang ada 4 syarat utama ya, di antaranya umur 18-59, tidak sedang hamil, tidak punya komorbid, dan tidak pernah positif Covid-19," terangnya.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyampaikan, seusai pencanangan ini selesai, tahapan selanjutnya vaksinasi akan dilakukan kepada para tenaga kesehatan (nakes) secara serentak.
Baca juga: Pohon Beringin Tua Alun-alun Lumajang Tumbang, Pecah 3 Bagian, Warga Kaitkan dengan Cerita Mistis
Baca juga: Cicipi Nasi Goreng Ambyar Porsi Jumbo di Zest Hotel Surabaya, Pedas dan Gurihnya Menyatu di Lidah
Nakes menjadi kelompok prioritas karena merupakan golongan yang paling rentan terpapar Covid-19.
Thoriq yang meskipun bukan golongan prioritas lantaran pernah menjadi pasien Covid-19, tetap mengajak masyarakat ikut mensukseskan program vaksinasi.
"Jangan bikin opini yang aneh-aneh. Ini aman dan halal, tadi sudah dibuktikan tidak ada efek apa-apa," tutupnya.