Penanganan Covid
Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19 di Lumajang, Ketua DPRD Akui Sempat Tegang
Jadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Lumajang, Ketua DPRD Anang Achmad Syaifuddin akui sempat tegang membayangkan jarum.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Ketua DPRD Lumajang, Anang Achmad Syaifuddin menjadi orang pertama di Kota Pisang yang mendapatkan vaksin Covid-19 Sinovac.
Ia menjadi orang pertama lantaran sebelumnya lulus dalam tahap skrining saat jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lumajang menggelar pencanangan vaksin Covid-19 di Pendopo Arya Wiraraja, Kamis (28/1/2021).
Setelah menunggu observasi selama 30 menit, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menceritakan pengalamannya pasca disuntik vaksin Covid-19.
Ia mengaku, sebelum disuntik sempat merasa tegang.
Meskipun seusai diumumukan lulus skrining, ia mengaku sangat begitu siap.
"Aslinya ya tegang bayangin jarumnya, tapi setelah disuntik ternyata rasanya cuma kayak digigit semut," ujar Anang, Kamis (28/1/2021).
Anang mengaku bersyukur bisa menerima vaksin.
Baca juga: Terungkap Identitas Mayat Laki-laki di Sawah Kediri, Kapolsek Sebut Warga Kabupaten Pasuruan
Baca juga: Bocah SD di Madiun Curi 3 Motor di Halaman Masjid, Modus Pura-pura Mau Salat, Ketahuan Saat Beraksi
Menurutnya, vaksin ini aman sebab pasca disuntik vaksin, ia sama sekali tidak merasakan gejala apapun.
"Bisa dibuktikan saya masih sehat dan bugar sampai sekarang. Cuma tadi 30 menitan habis disuntik ngerasa lapar, mungkin sudah jamnya makan siang," katanya lalu tertawa.
Sementara bersamaan dengan acara itu, sejumlah pejabat lain juga menjalani skrining vaksinasi Covid-19.
Mereka yang menjalani pencanangan vaksinasi yakni Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati, Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno, Dandim 0821 Lumajang Letkol Inf Andi A Wibowo, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono.
Selain itu, ada juga Ketua PD Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, Ketua PCNU Muhammad Mas’ud dan Ketua Tim Penggerak PKK Lumajang Ny Musfarinah Thoriq, Ketua PPNI Lumajang Dr Suhari, Ketua IBI (Ikatan Bidan Indonesia), dan Ketua PCNU Gus Mashud.
Baca juga: Tragedi Pilu Satu Keluarga di Lumajang Tewas Diduga Keracunan Gas, Isak Tangis Iringi Pemakaman
Baca juga: Alami Tekanan Darah Tinggi, 2 Tenaga Kesehatan di Bondowoso Gagal Divaksin Covid-19
Namun dari tahap skrining itu hanya 4 orang yang lulus layak menerima vaksin.
Di antaranya Ketua PPNI Lumajang Dr Suhari, Ketua IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Lumajang, Dandim 0821, Plt Kepala Kemenag Lumajang Santoso, Ketua PCNU Gus Mashud, Ketua DPRD Lumajang Anang Akhmad Syaifuddin, dan Suhartono Perwakilan dari Polres Lumajang.
Sementara mereka yang tidak lulus skrining karena mempunyai riwayat penyakit komorbid atau sebelumnya pernah terkonfirmasi Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr Bayu Ignasius Wibowo menjelaskan, sebelum seseorang menerima vaksin Covid-19 memang ada tahapan skrining ketat.
Itu dilakukan untuk memeriksa kondisi kesehatan fisik calon penerima vaksin agar terhindar dari efek samping.
Baca juga: Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan Terpilih, Gus Ipul-Mas Adi Akan Fokus Tangani Covid-19
Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan, Resto Mie Gacoan Sidoarjo Didenda Rp 10 Juta dan Ditutup Selama PPKM
Dalam proses itu, petugas pertama kali akan memberikan 16 pertanyaan kepada calon penerima vaksin.
"Pertanyaannya tentang riwayat penyakit dan apakah pernah terpapar Covid-19," katanya.
Selanjutnya, mereka diperiksa tekanan darah dan denyut nadinya. Bila tekanan darahnya tinggi maka otomatis tidak bisa menerima vaksin.
"Jadi memang ada 4 syarat utama ya, di antaranya umur 18-59, tidak sedang hamil, tidak punya komorbid, dan tidak pernah positif Covid-19," terangnya.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyampaikan, seusai pencanangan ini selesai, tahapan selanjutnya vaksinasi akan dilakukan kepada para tenaga kesehatan (nakes) secara serentak.
Baca juga: Pohon Beringin Tua Alun-alun Lumajang Tumbang, Pecah 3 Bagian, Warga Kaitkan dengan Cerita Mistis
Baca juga: Cicipi Nasi Goreng Ambyar Porsi Jumbo di Zest Hotel Surabaya, Pedas dan Gurihnya Menyatu di Lidah
Nakes menjadi kelompok prioritas karena merupakan golongan yang paling rentan terpapar Covid-19.
Thoriq yang meskipun bukan golongan prioritas lantaran pernah menjadi pasien Covid-19, tetap mengajak masyarakat ikut mensukseskan program vaksinasi.
"Jangan bikin opini yang aneh-aneh. Ini aman dan halal, tadi sudah dibuktikan tidak ada efek apa-apa," tutupnya.