Perhatikan Langkah Mengikuti PCR Saliva Based Testing, Wajib Puasa dan Bisa Dilakukan Sendiri
Perhatikan langkah untuk mengikuti PCR Saliva Based Testing, wajib berpuasa dan bisa dilakukan sendiri lho!
Reporter: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berbeda dengan tes swab PCR Covid-19, pengambilan sampel Saliva Based Testing lebih mudah dilakukan.
Pengambilan sampel air liur bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan tenaga kesehatan.
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya pengambilan sampel tepat.
"Sebenarnya pengambilan sampel ini lebih simpel daripada swab. Bisa dilakukan sendiri dengan mengikuti petunjuk. Kalau swab PCR kan perlu bantuan nakes," kata CEO National Hospital Adj Prof Hananiel Prakasya Widjaya, Selasa (2/2/2021).
Prof Hans mengatakan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah harus berpuasa.
Hal ini menurutnya akan mempengaruhi hasil tes.
"Minimal satu jam sebelum tes harus berpuasa. Jangan makan dan minum, jangan juga memakai produk perawatan mulut seperti pasta gigi atau obat kumur. Ini mengantisipasi adanya kontaminasi dengan zat kimia," jelasnya.
Baca juga: Cukup dengan Meludah, Saliva Based Testing Diklaim Lebih Akurat dari Tes Swab PCR Biasa
Baca juga: Masker Painting Cantik Kreasi Diah Gardenia, Ada Berbagai Motif, Merak Sampai Gegunungan
Untuk kapasitas air liur yang diambil, Prof Hans menuturkan, hanya perlu mengambil 1ml.
Yang perlu diperhatikan, Saliva Based Testing ini mengambil sampel air liur, bukan dahak. Jadi dalam pengambilan sampel harus hati-hati.

"PCR ini mendeteksi virus dalam air liur atau saliva, bukan sputum (dahak). Saat pengambilan harus hati-hati supaya tidak salah. Saliva yang diambil juga tidak boleh ada gelembung," kata Prof Hans.
Untuk anak atau balita, pengambilan saliva akan dibantu oleh tenaga medis menggunakan pipet. Hal ini untuk menghindari kesalahan pengambilan sampel yang akan mempengaruhi hasil.
Baca juga: Turut Andil dalam Program Vaksinasi Covid-19, BPJS Kesehatan Sediakan Aplikasi P-Care
Baca juga: Amankan Vaksin Covid-19 Sinovac Dosis Kedua, Dinas Kesehatan Ponorogo Batasi Nakes Ikut Vaksinasi
Prof Hans memberikan tips supaya saliva yang diambil lebih mudah dan tepat, yakni dengan memijat bagian pipi. Karena, kelenjar air liur banyak terdapat di area tersebut.
Sampel saliva yang telah diambil kemudian dicampurkan dengan cairan buffer dan dikocok selama 30 detik di dalam tube khusus.
"Cairan ini yang nantinya akan menjaga saliva tetap stabil di dalam tube. Saliva bisa bertahan selama lima hari sampai akhirnya dicek menggunakan alat PCR," paparnya.
Baca juga: Masifkan Tes Swab pada ASN, Pemkab Malang Berencana Pinjam Lebih Banyak Mobil Fast Lab
Baca juga: Jadi Pemain Arema FC Pertama yang Divaksin Covid-19, Dedik Setiawan Deg-degan, Ingin Liga Bergulir
Melia Luthfi Husnika
Dwi Prastika
tes swab PCR
Covid-19
Saliva Based Testing
tenaga kesehatan
National Hospital
Hananiel Prakasya Widjaya
air liur
TribunJatim.com
berita kesehatan
Tribun Jatim
berita jatim hari ini
Glenca Chysara Mendadak Pamit, Elsa Ikatan Cinta Izin Rehat Dulu, Status Terakhir Disorot: See Ya |
![]() |
---|
Kabur Saat Diintrogasi Kasus Rudapaksa, Pria Asal Jember ini Diringkus Saat Tidur di Emper Toko |
![]() |
---|
JELAS SUDAH Ayah Bayi 'Ajaib' Sejam Ibu Hamil & Lahiran, Bocor Kronologi Bisa Dihamili Mantan Suami |
![]() |
---|
NasDem Gresik Sampaikan Tiga Permasalahan ini yang harus Dibenahi Gus Yani |
![]() |
---|
Cari Kayu Bakar di Belakang Rumah, Gadis Tuna Rungu Lumajang Dinodai Pria Bejat |
![]() |
---|