Virus Corona di Trenggalek
Dilema Pembuat Peti Jenazah Covid-19 di Trenggalek, Pesanan Meningkat: Kok Belum Sembuh-sembuh
Ahmad Shodiq warga Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek jadi pembuat peti jenazah Covid-19 selama pandemi. Akui dilema: kok belum sembuh-sembuh.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Hefty Suud
Reporter: Aflahul Abidin | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Usaha mabel yang digeluti Ahmad Shodiq, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek sepi sejak pandemi virus Corona ( Covid-19 ) melanda.
Pesanan furnitur menurun drastis hingga sekitar 50 persen. Pasalnya, kebanyakan, ia melayani pesanan pintu, cendela, kosen, hingga lemari ke sekolah-sekolah.
"Sejak sekolah tak masuk, tidak ada pesanan dari sana," kata Shodiq, Kamis (4/1/2021).
• Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama di Lamongan Capai 92,03 Persen, Diklaim Tertinggi Ke-3 Jawa Timur
• Wanita Terapis Pijat di Mojokerto Tewas Dibantai Pelanggannya, Pelaku Kabur Telanjang Bulat
Tak putus asa, sejak dua pekan terakhir, Shodiq banting setir. Ia mulai membuat peti jenazah untuk para pasien Covid-19 meninggal dunia di Kabupaten Trenggalek.
Penambahan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Trenggalek, membuat kebutuhan peti jenazah meningkat.
Awalnya, Shodiq mendapat tawaran menyediakan peti jenazah untuk dikirim di RSUD dr Soedomo.
"Saya coba buat. Setelah itu saya kirim ke rumah sakit. setelah disetujui, saya kemudian disuruh untuk membuat terus," ungkap pemilik UD Matahari Meubel itu.
Gara-gara pandemi, Shodiq sempat merumahkan beberapa orang pegawainya. Kini untuk memenuhi kebutuhan peti jenazah, ia kembali mempekerjakan sebagian dari mereka.
"Sekarang kadang dibantu satu-dua orang untuk membuat peti," ucap dia.
• Guru Gauli Bocah SD di Tengah Hutan, Modus Mau Beri Kado ke Pacar, Kasih Korban Rp10 Ribu
• Ramalan Cinta Zodiak Jumat, 5 Februari 2021: Aries Diwarnai Ketegangan, Leo Lajang Jangan Memaksakan
Dalam sehari, Shodiq dan anak buahnya bisa membuat sampai lima peti jenazah. Namun, pembuatan peti disesuaikan dengan permintaan rumah sakit.
"Biasanya saya nyetok lima peti. Kalau di rumah sakit tinggal satu, saya suruh ngirim," ucap dia.
Peti jenazah buatan Shodiq berbahan tripleks setebal 18 milimeter. Agar kuat, peti disusun di atas kerangka kayu.
Shodiq membuat peti jenazah itu di bengkel kayu belakang rumah. Untuk tahap akhir penghalusan dan pengecatan, ia melakukannya di halaman depan rumahnya.