Berita Terpopuler
BERITA TERPOPULER JATIM: Surabaya Mulai PPKM Mikro hingga Gus Baha Pernah Kalah Debat dengan Santri
Simak berita terpopuler Jatim hari ini, Selasa (9/2/2021). Dimulai kabar Surabaya PPKM mikro.
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jawa Timur terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Selasa (9/2/2021).
Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan Surabaya mulai PPKM Mikro di daerah zona merah.
Selanjutnya, PPKM Mikro Sidoarjo diterapkan di tiga desa.
Terakhir, kisah Gus Baha pertama kali kalah debat dengan santri.
• Baru Bocor, Inul Daratista Depresi, Orang Tua Gila Akibat Konflik Rhoma Irama, Kini Semua Berbalik
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Selasa (9/2/2021) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
1. Besok Surabaya Mulai PPKM Mikro, Kriteria Zona Merah: Blok Area dengan Kasus Aktif Minimal 2 Orang

PPKM Mikro di Kota Surabaya bakal berlaku mulai besok Selasa (9/2/2021).
Penerapan PPKM ini disebut mirip dengan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.
"Ujung tombak kita di hulu itu kampung tangguh dan itu sama konsepnya dengan PPKM Mikro," kata Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Senin (8/2/2021).
• Kisah Pramugari Jelita Pacari Prajurit Kopassus, 20 Tahun Kemudian Sang Pacar Jadi Jenderal
Sementara itu, terkait kriteria zona, Pemkot Surabaya sudah menetapkan.
Misalnya, untuk kriteria zona merah. Yaitu digunakan untuk kawasan yang memiliki jumlah kasus aktif minimal 2 orang.
Whisnu tak memungkiri hal itu memang berbeda dengan ketentuan pemerintah pusat.
Di mana, zona merah ditetapkan hanya untuk jumlah kasus yang mencapai 10 orang bahkan lebih.
Menurut Whisnu, sejauh ini, di Surabaya belum ada kawasan yang memiliki jumlah kasus aktif mencapai 10 pasien.
"Begitu ada 2 lebih atau 2 saja itu kita langsung blok areanya dan kita langsung menyatakan zona merah. Artinya begitu kita blok, kita swab masal, dari situ berapa yang konfirm positif kita lakukan evakuasi," ujarnya.
2. PPKM Mikro Sidoarjo Diterapkan di 3 Desa Ini, Akses Lingkungan Dibuat Satu Pintu

Pemkab Sidoarjo resmi menerapkan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) skala mikro mulai 9 Februari 2021 sampai 22 Februari 2021.
Tahap pertama ini, PPKM Mikro diterapkan di tiga desa.
Dua desa di wilayah kota yakni Desa Bluru Kidul dan Desa Suko. Serta satu desa di Kecamatan Waru, Desa Pepelegi.
Penentuan wilayah untuk pemberlakuan PPKM Mikro itu berdasar pengelompokan, karena data penyebaran virus Corona ( Covid-19 ) yang besar.
• Sosok Pembunuh Weni, Gadis dengan Organ Vital Ditusuk Bambu: Punya Kejahatan Lain, Hidup Korban Pilu
Menurut Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono, PPKM Mikro ini akan berlangsung sampai dengan tingkat RW dan tingkat RT.
Dalam penerapannya, jalan atau akses lingkungan menerapkan one gate system atau satu pintu. Di sana juga dijaga oleh petugas.
Tamu yang berkunjung diminta menunjukkan surat sehat.
Penjaga dilengkapi thermo gun dan penerapan protokol kesehatan ketat untuk semua orang yang keluar masuk di kampung. Warga di area penerapan PPKM Mikro akan dirapid antigen.
3. Gus Baha Pertama Kali Kalah Debat dengan Santri

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang kita kenal dengan sebutan Gus Baha saat ini lagi viral dan pengajian-pengajiannya digandrungi berbagai kalangan.
Gus Baha punya kalimat khas dan mudah dipahami orang awam.
Kiai satu ini sering kali menggoncang cara berpikir mainstrem masyarakat dalam memahami agama.
Setiap kali membahas persoalan agama, utamanya hukum-hukum dalam peribadatan dan muamalat, tidak hanya menyodorkan barang jadi tapi juga proses dan logika terjadinya sebuah hukum.
Hal ini lantaran Gus Baha mempunyai keilmuan yang komplit, mulai dari ilmu Alquran, Hadis, nahwu, shorf, balaghoh, mantiq dan khazanah bacaan kitab kuning yang amat luas.
Ibarat pertanian, Gus Baha mengajarkan jama’ah untuk memahami bagaimana cara menanam padi hingga memasakknya menjadi nasi yang siap santap
Sudah tak terhitung lagi video ceramah dan ngaji Gus Baha' yang beredar di media sosial.
• Petaka Maut Suami Tak Jujur Hasil Tes Covid-19, Dokter: Paru-paru Hitam, Ending Sekeluarga Meninggal
Tak tanggung-tanggung, setiap konten sosok kiai asal narukan Rembang, Jawa Tengah ini sagat sederhana itu selalu membawa daya tarik para netizen.
Tidak jarang, ceramah Gus Baha menjadi viral lantaran diputar ratusan ribu hingga jutaan kali.
Kendati selalu berpenampilan sederhana ala santri yang masih mondok, namun ilmu yang disampaikan Gus Baha banyak diterima oleh berbagai elemen masyarakat.
Bahkan, tidak sedikit masyarakat nonmuslim yang begitu tertarik untuk menikmati ceramahnya.
Satu hal yang membuat Gus Baha populer dan disegani, yakni penyampaiannya tidak hanya serius, melainkan mendalam dengan berbagai pendekatan ilmu, memakai logika akal sehat, dan menjadi ciri khas adalah selalu membawa gelak tawa.
Orang alim seperti Gus Baha selalu saja ada orang yang mengajak debat, entah itu pengen menguji, menjatuhkan, atau hanya sebatas iseng semata.