Tergiur 'Gentong Ajaib', Warga Trenggalek Kena Tipu Modus Penggandaan Uang, Sapi Rp 17 Juta Raib
Warga Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, Trenggalek kena tipu modus penggandaan uang. Tergiur 'gentong ajaib', berujung sapi Rp 17 juta.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Hefty Suud
Reporter: Aflahul Abidin | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – WA (36), warga Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, Trenggalek menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan uang.
Ia diperdaya oleh HR (38), warga Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring menjelaskan kronologinya.
Korban WA mengenal terduga pelaku HR dari seorang rekannya berinisial JAN pada pertengahan Desember 2020.
• Line Up Leicester City vs Liverpool, Bek Anyar The Reds Ozan Kabak Jalani Laga Debut
• PPKM Mikro di Kelurahan Sukoharjo, RT RW Diminta Aktif Sosialisasi Protokol Kesehatan 6M
Saat itu, kata Doni, JAN mengajak korban untuk ikut dalam ritual penggandaan uang dengan bermodal beberapa jenis barang.
Merasa tergiur, korban pun tergoda untuk mengikuti ritual yang dimaksud. Mereka berdua akhirnya berangkat ke salah satu petilasan makam di Kabupaten Malang untuk bertemu dengan HR.
Menurut Doni, pada pertemuan yang digelar 21 Desember 2020 itu, HR meminta tumbal satu ekor sapi untuk memulai ritual penggandaan kepada korban.
HR yang kini menjadi tersangka menghendaki dirinya yang mencari sapi tumbal. Korban hanya perlu menyetor uang seharga sapi Rp 17 juta.
• Line Up Leicester City vs Liverpool, Bek Anyar The Reds Ozan Kabak Jalani Laga Debut
• Wali Kota Sutiaji Beber Rencana Tol Malang Kepanjen, Kendala: Tidak Masuk Strategi Nasional
“Karena belum punya uang, korban membayar Rp 2 juta. Kemudian, 27 Desember kembali mentransfer lagi Rp 3 juta. Pada 28 Desember kembali mentransfer Rp 5 juta. Dan 29 Desember mentransfer Rp 5 juta ke rekening HR,” tutur Doni, saat rilis tangkapan, Sabtu (13/2/2021).
Sehingga, total uang yang telah disetor korban kepada HR untuk mahar sapi tumbal senilai Rp 15 juta. Masih kurang Rp 2 juta dari harga sapi yang dipatok sebelumnya.
Karenanya, HR kemudian bertandang ke rumah korban di Trenggalek untuk meminta tambahan uang Rp 2 juta itu.
Sekaligus ia meminta tambahan dana Rp 3 juta untuk tasyakuran dan membeli tiga buah gentong.