Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wali Kota Malang Sutiaji Sebut Kritikan dengan Hashtag AjorJi di Medsos Sebagai Bentuk Dukungan

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, kritikan yang menggunakan hashtag AjorJi di media sosial merupakan bentuk dukungan warga.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
SURYAMALANG.COM/RIFKI EDGAR
Wali Kota Malang, Sutiaji mebeberkan situasi hari pertama PPKM di Kota Malang,  Senin (11/1/2021). 

Reporter: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Adanya instruksi dari Presiden Joko Widodo agar masyarakat aktif dalam memberikan kritik kepada pemerintah direspons oleh Wali Kota Malang, Sutiaji.

Sutiaji menyampaikan, warga Kota Malang sudah aktif dalam memberikan kritikan kepada kinerja pemerintah daerah ataupun kepala daerah.

Bahkan kritikan tersebut dikatakan Sutiaji sering ditemui di media sosial dengan hashtag AjorJi atau #AjorJi.

"Dengan hashtag AjorJi itu justru menandakan warga Malang orangnya kritis. Saya tidak merasa bahwa mereka musuh kita. Justru ini merupakan bentuk dukungan," ucapnya, Senin (15/2/2021).

Pria kelahiran Lamongan itu menganggap, kritikan dengan hashtag AjorJi tersebut merupakan suara dari Tuhan untuk membangun dirinya agar lebih baik lagi.

Kritikan tersebut kata dia juga harus bisa membangun dan sportif. Yang artinya tidak mengkritik saja jika ada kekurangan, namun juga harus ada pujian ketika ada prestasi yang telah diraih.

Baca juga: Jalan di Sekitaran Stadion Gajayana Kota Malang Mulai Diberlakukan Satu Arah, Penerapan Paten

Baca juga: Upaya Dinas Kesehatan Kota Malang Tekan Angka Stunting, Galakkan Edukasi Bumil Hingga Salurkan Telur

"Kalau bagi saya prinsip hidup saya soal hashtag AjorJi itu berarti Tuhan telah menguasakan itu. Jadi saya anggap itu suara Tuhan," terangnya.

Lebih jauh lagi dia menyampaikan, kritikan tersebut harus dilihat dengan jelas alur kronologinya.

Jangan sampai kritikan tersebut disampaikan tidak jelas seperti yang Sutiaji rasakan beberapa tahun silam saat banyak jalan berlubang di Kota Malang.

"Dulu itu pernah ada foto jalan berlubang di-cropping dan digabungkan jadi satu. Padahal jelas itu bukan di daerah kami. Ya yang seperti itu tolong jangan diulang kembali," tandasnya.

Baca juga: Remaja Pembacok 3 Perempuan Masih Kerabat di Blitar Mengaku Tak Punya Dendam, Lakukan Spontan

Baca juga: Pemuka Agama Tulungagung Dipukul di Masjid Berasal dari Organisasi yang Sama dengan Terduga Pemukul

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved