Kisah Robi, Selamat Berkat Ucapan Ibu, Ingat Rumah Tetangga Amblas Tertelan Longsor Nganjuk
Mengingat peristiwa tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Nganjuk, Jatim, Minggu (14/2/2021) kemarin, membuat Robi (47) tak bernafsu makan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
"Ada yang kakinya diamputasi itu diangkat, dipikul pakai sarung diikat ke tongkat alat seadanya. Kalau jalannya agak sulit, ya kami gendong," jelasnya.
Selamat dari insiden itu, bagi Robi, seperti suatu keajaiban. Padahal hari itu, seharusnya dia sudah harus kembali pulang ke rumahnya di Surabaya timur.
Selama ini Robi tinggal di Surabaya, sembari menjalankan bisnis kios bakso yang bertempat di kawasan Rungkut Industri, Surabaya.
Sejak Jumat (12/2/2021) kemarin, ia sengaja bersama anak dan cucunya mengunjungi kediaman ibundanya di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Ngetos, Nganjuk.
Rencananya, Minggu (14/2/2021) siang, ia mau pulang. Namun urung dilakukannya. Pasalnya, kondisi saat itu hujan lebat, membuat sang ibunda, bernama Kasemi, meminta Robi untuk kembali ke Surabaya, pada Senin (15/2/2021) keesokan hari.
Tak dinyana-nyana. Ternyata permintaan ibundanya itu, seperti sebuah firasat, yang menandakan bakal ada insiden bencana tanah longsor di pemukiman tempat tinggalnya.
"Seandainya saya nekat berangkat, Masyaallah apa yang terjadi. Apa saya enggak menangis di jalan," ujarnya.
Robi mengaku tak kuasa dengan peristiwa itu. Ia sontak memeluk sang ibunda, selepas memastikannya berada di tempat yang aman di posko penyelamatan pertama, malam itu.
"Habis itu, saat tiba di pengungsian ini, saya rangkul ibu saya; Ya Allah mbok, matur suwun, kita masih ditulungi Gusti Allah," pungkasnya.