Tanah Longsor di Nganjuk
Dua Alternatif Tempat Relokasi Korban Tanah Longsor di Nganjuk, Lahan Dinas PUPR atau Perhutani
Dua alternatif tempat relokasi korban tanah longsor di Dusun Selopuro Nganjuk, lahan Dinas PUPR atau milik Perhutani.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
Terkait kerusakan early warning system akan dilakukan pengadaan peralatan baru atau perbaikan jika masih memungkinkan.
Sementara berdasarkan hasil evaluasi kejadian banjir di Kabupaten Nganjuk, satu di antara penyebabnya ada yang kurang tepat dalam manajemen air.
Salah satu contohnya banjir di Bogo dan Kauman, Sungai Dongdet airnya masih sedikit, namun ada beberapa rumah di sebelahnya banjirnya sampai ke pinggang.
Sehingga air yang sudah meluber tidak bisa mengalir masuk ke sungai menggenangi permukiman.
Termasuk banjir di Jalan Imam Bonjol, sungai masih belum meluap, namun air sudah meluber di jalanan.
"Untuk perbaikan aliran sungai di beberapa titik akan dilakukan normalisasi," jelasnya.
Baca juga: Tanah Longsor di Nganjuk, Berawal Retakan, Hujan Hingga Jeritan Minta Tolong Warga yang Tertimbun
Baca juga: Angin Kencang di Jember, Sejumlah Pohon Tumbang dan Rumah Rusak, Sembilan Titik Terdampak
Alternatif lainnya, Pemkab Nganjuk bakal menyiapkan rumah pompa atau pompa mobile sehingga dapat digunakan untuk menyedot airnya.
"Saya selama 52 tahun saya tinggal di Nganjuk baru kemarin terjadi hujan yang lebat sekali dan banjirnya agak tinggi," jelasnya.
Sementara proses evakuasi korban tanah longsor, masih menyisakan 6 orang korban yang masih belum ditemukan tim SAR gabungan.