6 Desa di Kecamatan Kalitengah dan Turi Dikepung Banjir Lagi, Warga Harap Sungai Dinormalisasi
6 desa di Kecamatan Kalitengah dan Kecamatan Turi direndam banjir lagi. Pembersihan eceng gondok belum bisa jadi solusi, harap sungai dinormalisasi.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Hefty Suud
Reporter: Hanif Manshuri | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Setelah beberapa hari sempat surut, enam desa di dua Kecamatan Kalitengah dan Kecamatan Turi kembali direndam banjir setelah diguyur hujan deras selama dua hari.
Enam desa yang kembali dikepung banjir diantaranya Desa Bojoasri, Tiwet, dan Gambuhan Blajo, Kecamatan Kalitengah.
Tiga desa di Kecamatan Turi diantaranya, Desa Pomahan janggan, Kemlagi lor dan Desa Kepudi bener,
Baca juga: Longsor Lahan 800 Meter di Lereng Gunung Penanggungan, Rusak Padi Berusia 80 Hari dan Kandang Sapi
Baca juga: Sosok 3M, Desainer Maya Sari Irela, Sesuaikan Permintaan Pasar dan Terapkan Prokes Ketat
"Sempat surut, namun banjir lagi akibat curah hujan tinggi, " kata Mahmud warga Bojoasri kepada Tribunjatim.com, Sabtu (20/2/2021).
Selain jalan dusun, desa, poros kecamatan, serta tambak, rumah - rumah warga juga kembali tergenang.
Padahal baru sekitar 5 merasakan banjir surut, kini kembali dihadapkan dengan bencana banjir.
Ribuan rumah warga kembali kebanjiran dan aktivitas mereka terbatas karena banjir tersebut.
Ketinggian air antara 30 sentimeter hingga 50 sentimeter.
Warga berharap banjir yang setiap tahun melanda beberapa desa di 2 kecamatan ini dikemudian hari bisa diatasi.
Akibat banjir tahunan ini, petambak selalu dihadapkan dengan kerugian yang tidak sedikit. Belum kerugian materil rumah rusak akibat direndam banjir.
Baca juga: Longsor Lahan 800 Meter di Lereng Gunung Penanggungan, Rusak Padi Berusia 80 Hari dan Kandang Sapi
Baca juga: Sosok 3M, Desainer Maya Sari Irela, Sesuaikan Permintaan Pasar dan Terapkan Prokes Ketat
Menurut Ali, warga Kalitengah, pembersihan eceng gondok di sepanjang Sungai Bengawan Jero belum bisa menjadi solusi dan menjawab bencana tahunan ini.
"Eceng gondok dibersihkan, tapi sungai tidak dinormalisasi, ya sama saja, " kata Ali.
Sejumlah pemuda desa bergerak membersihkan jalan beton yang permukaannya banyak ditumbuhi lumut lantaran lamanya terendam air.