Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Banjir di Lamongan Meluas Lagi hingga 6 Kecamatan, Data BPDB: 4.156 Unit Rumah Warga Terendam

Jumlah kecamatan terdampak banjir di Lamongan meluas. Data BPBD Lamongan: 6 kecamatan terdampak dan 1.632 unit rumah terendam.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Hefty Suud
SURYA/HANIF MANSHURI
Kondisi banjir di Lamongan yang kini kembali mengepung 1.362 Rumah dan 6 Kecamatan, Kamis (25/2/2021). 

Reporter: Hanif Manshuri | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Jumlah kecamatan yang dikepung banjir di Lamongan bertambah. 

Sebelumnya ada lima kecamatan terendam banjir, namun kini meluas hingga di enam kecamatan.

Hal ini sekaligus menambah jumlah rumah yang tergenang banjir.

Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan, keenam kecamatan yang masih terimbas luapan Sungai Bengawan Njero tersebut adalah Kecamatan Karangbinangun, Glagah, Deket, Kalitengah, Turi dan Karanggeneng. 

Baca juga: Fadel Islami Pernah Sebut Muzdalifah Lebih Cantik Ketimbang Syahrini, Hotman Paris Heran, Hah?

Baca juga: Bupati Pamekasan Sambang Ponpes Terdampak Longsor di Bindang, Janjikan Ini, Mohon Doanya

"Ada 37 desa yang terendam banjir di 6 kecamatan tersebut, " kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin pada wartawan, Kamis (25/2/2021).

Sedangkan jumlah rumah terendam di 6 kecamatan ini bertambah menjadi 4.156 rumah yang dihuni 4.324 KK.

"Kalau Kecamatan yang paling banyak rumah terendam adalah Kecamatan Turi, mencapai 1.632 unit  rumah, " kata Muslimin.

Selain rumah dan jalan desa, banjir yang terjadi di Lamongan juga menenggelamkan lahan tambak, dengan usia ikan yang siap panen. Dengan  luas tambak terimbas mencapai 1.375 hektare. 

Baca juga: Bocor Status WA Nissa Sabyan Usai Dituding Jadi Pelakor, Singgung Soal Ujian Hidup: Pasti Ada Hikmah

Baca juga: PPKM Mikro Cukup Efektif, Lamongan Terapkan di 107 RT di 92 Desa, Ini Status Zonanya

Ketinggian air yang menggenangi rumah antara 5 hingga 50 sentimeter, sementara ketinggian air yang menggenangi jalan antara 30 hingga 80 sentimeter. 

Kondisi banjir yang terjadi di kawasan Bengawan Njero ini diakui oleh Kades Gambuhan, Kecamatan Kalitengah, Ahmad Yasin.

Banjir menggenangi jalan desa dan areal tambak milik warga yang berisi ikan siap panen. 

Akibatnya, selain aktifitas terganggu, korban juga  rugi karena rumah tergenang. Warga juga banyak yang mengalami gagal panen ikan karena diterjang banjir. 

Yasin menyebut, banyak motor warga yang mogok saat melintas di jalan desa yang kebanjiran.

Sementara, kendaraan roda empat juga enggan  melintas karena takut terperosok.

Menurut Yasin ada banyak kerugian yang dialami masyarakat. Bahkan sebagian diantara warga ada yang terisolir.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved