Banjir di Lamongan Meluas Lagi hingga 6 Kecamatan, Data BPDB: 4.156 Unit Rumah Warga Terendam
Jumlah kecamatan terdampak banjir di Lamongan meluas. Data BPBD Lamongan: 6 kecamatan terdampak dan 1.632 unit rumah terendam.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Hefty Suud
Reporter: Hanif Manshuri | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Jumlah kecamatan yang dikepung banjir di Lamongan bertambah.
Sebelumnya ada lima kecamatan terendam banjir, namun kini meluas hingga di enam kecamatan.
Hal ini sekaligus menambah jumlah rumah yang tergenang banjir.
Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan, keenam kecamatan yang masih terimbas luapan Sungai Bengawan Njero tersebut adalah Kecamatan Karangbinangun, Glagah, Deket, Kalitengah, Turi dan Karanggeneng.
Baca juga: Fadel Islami Pernah Sebut Muzdalifah Lebih Cantik Ketimbang Syahrini, Hotman Paris Heran, Hah?
Baca juga: Bupati Pamekasan Sambang Ponpes Terdampak Longsor di Bindang, Janjikan Ini, Mohon Doanya
"Ada 37 desa yang terendam banjir di 6 kecamatan tersebut, " kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan Muslimin pada wartawan, Kamis (25/2/2021).
Sedangkan jumlah rumah terendam di 6 kecamatan ini bertambah menjadi 4.156 rumah yang dihuni 4.324 KK.
"Kalau Kecamatan yang paling banyak rumah terendam adalah Kecamatan Turi, mencapai 1.632 unit rumah, " kata Muslimin.
Selain rumah dan jalan desa, banjir yang terjadi di Lamongan juga menenggelamkan lahan tambak, dengan usia ikan yang siap panen. Dengan luas tambak terimbas mencapai 1.375 hektare.
Baca juga: Bocor Status WA Nissa Sabyan Usai Dituding Jadi Pelakor, Singgung Soal Ujian Hidup: Pasti Ada Hikmah
Baca juga: PPKM Mikro Cukup Efektif, Lamongan Terapkan di 107 RT di 92 Desa, Ini Status Zonanya
Ketinggian air yang menggenangi rumah antara 5 hingga 50 sentimeter, sementara ketinggian air yang menggenangi jalan antara 30 hingga 80 sentimeter.
Kondisi banjir yang terjadi di kawasan Bengawan Njero ini diakui oleh Kades Gambuhan, Kecamatan Kalitengah, Ahmad Yasin.
Banjir menggenangi jalan desa dan areal tambak milik warga yang berisi ikan siap panen.
Akibatnya, selain aktifitas terganggu, korban juga rugi karena rumah tergenang. Warga juga banyak yang mengalami gagal panen ikan karena diterjang banjir.
Yasin menyebut, banyak motor warga yang mogok saat melintas di jalan desa yang kebanjiran.
Sementara, kendaraan roda empat juga enggan melintas karena takut terperosok.
Menurut Yasin ada banyak kerugian yang dialami masyarakat. Bahkan sebagian diantara warga ada yang terisolir.