Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Relawan Dan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Lapangan Surabaya Ikuti Pelatihan Operasi I Nose C 19

Sejumlah relawan dan tenaga kesehatan Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI), Kota Surabaya, mendapatkan pelatihan pengoperasian I Nose

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Febrianto Ramadani
Tim I Nose C 19 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Shoffi, memaparkan cara kinerja pengoperasian I Nose C 19, kepada relawan dan nakes RSLKI Surabaya, Minggu siang (28/2/2021) 

Reporter : Febrianto R | Editor : Yoni Iskandar

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah relawan dan tenaga kesehatan Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI), Kota Surabaya, mendapatkan pelatihan pengoperasian I Nose C 19, Minggu siang (28/2/2021).

Tujuannya, untuk melakukan screening pendeteksi awal keberadaan virus Corona atau Covid-19. Sehingga, hasilnya bisa diketahui dengan waktu yang cepat apakah negatif atau positif terpapar Virus Corona.

Tim I Nose C 19 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Shoffi, menjelaskan, dengan menggunakan processor mini computer, alat tersebut bisa memproses Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan, untuk memproses datanya dengan mengambil langsung dari Cloud Server.

"Kedepan harapannya bisa membantu masyarakat untuk melakukan pendeteksi awal atau screening awal covid 19 bagi masyarakat," ujar Shoffi kepada TribunJatim.com.

Baca juga: Jadwal Bola Malam Ini, 3 Big Match, Chelsea Vs MU, AS Roma Lawan AC Milan, Villarreal Jumpa Atletico

Baca juga: 8 Zodiak Diramal Beruntung Senin, 1 Maret 2021: Capricorn Makin Populer, Aquarius Dapat Pencapaian

Baca juga: Inilah 8 Nasehat KH Maimoen Zubair

Cara kerja alat ini dilengkapi beberapa fitur. Yang pertama scan E KTP agar mempermudah data pengguna. Lalu yang kedua alat ini hanya membutuhkan waktu 2,5 sampai 3 menit.

"Hasil screening akan dikirim ke nomor whatsapp masing masing pengguna. Berupa sertifikat yang dilengkapi QR Code. Dari itu kami bisa cek verifikasi keasliannya melalui website I Nose.id," imbuhnya.

"Jadi memang data ini kami ambil dari orang yang pernah melakukan PCR, kami ambil data datanya lalu dipelajari. Alat ini bukan pengganti PCR tapi screening awal," sambungnya kepada TribunJatim.com.

Nantinya, tuntas Shoffi, biaya yang dikenakan sebesar Rp 10 Ribu. Sejauh ini, beberapa rumah sakit seperti RSI Ahmad Yani dan RSI Jemursari masih melakukan tahapan uji coba, uji profil dan uji diagnostik. Tingkat keakuratan mencapai 91 perses plus 1 persen.

Sementara itu, Radian Jadid, Ketua Relawan Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid 19 (PPKC), mengapresiasi dukungan dari perguruan tinggi yang menggunakan alat alat modern dalam menangani pandemi.

"Kami dukung penuh riset dan pengembangannya. Produk karya bangsa dan didukung sepenuhnya. Akan sangat memungkinkan diaplikasikan di publik apabila uji klinisnya sudah clear. Kami akan berupaya memahami pengoperasi alat tersebut," tandasnya kepada TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved