Temui Kendala Pembebasan Lahan, Pembangunan Alun-alun Kepanjen Malang Masih Semu
Terkendala pembebasan lahan dan bagian pertanahan, pembangunan Alun-alun Kepanjen Malang masih semu.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Wacana pembangunan Alun-alun Kepanjen temui kendala pembebasan lahan.
Praktis hal tersebut membuat realisasi pembangunan alun-alun pertama di Kabupaten Malang itu masih semu hingga kini.
"Alun-alun (Kepanjen) sampai sekarang belum terealisasi. Ini masih terkendala pembebasan lahan dan bagian pertanahan," terang Bupati Malang, Muhammad Sanusi ketika dikonfirmasi, Minggu (28/2/2021).
Menyadari ada kendala, Sanusi menyatakan dirinya terus mengupayakan solusi untuk segera memulai pembangunan Alun-alun Kepanjen.
Namun, Sanusi mengakui hal tersebut tidak mudah.
Baca juga: Stabilkan Harga Cabai, Diskopindag Kota Malang Berencana Datangkan Cabai Kering Dari India
Baca juga: Diguyur Hujan Lebat, 6 Titik Jalan Piket Nol Longsor, Putus Jalur Lumajang-Malang, Akses Ditutup
"Solusinya terus kami upayakan nanti untuk diselesaikan. Karena pembebasan lahan ini tidak mudah, tanah yang boleh dibeli Pemkab Malang harus sesuai dengan apresur. Makanya jika ada titik temu dengan pemilik dengan apresur ini harganya sama bisa kita lakukan," terang pemenang Pilkada Malang 2020 ini.
Wacana pembangunan Alun-alun Kepanjen sejatinya telah mencuat sejak era Bupati Malang, Rendra Kresna.
Letak alun-alun rencananya berada di lahan yang tak jauh dari Stadion Kanjuruhan, Kepanjen.
Baca juga: Masih Rawan Tanah Longsor, Lokasi Relokasi Pengungsi di Dusun Brau Kota Batu Berubah
Baca juga: Persiapan Vaksinasi Covid-19, Dinkes Tulungagung Mewajibkan ODHA Jalani Tes CD4
Ditanya tentang alternatif lokasi pembangunan, pengusaha tebu asal Gondanglegi Malang ini belum memikirkan wacana pindah lokasi pembangunan Alun-alun Kepanjen.
"Belum. Karena menunggu persetujuan DPRD (Kabupaten Malang)," tutup Sanusi.