Berita Malang
Hari Pertama Sekolah Tatap Muka di Kota Malang, Komisi D Usulkan Adanya Aturan Ganjil Genap
Sistem pembelajaran tatap muka di sekolah untuk SD dan SMP secara serentak telah digelar di Kota Malang pada Senin (19/4)
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Januar
Mantan kepala sekolah SD plus Qurrotaayun itu mengusulkan, dengan adanya ganjil genap nanti akan lebih efektif dalam memantau para siswa di sekolah.
Terlebih lagi dengan diterapkannya jam masuk siswa yang tidak sama dalam satu hari.
Misalkan kelas I mulai pukul 07:00-09:00 WIB, kelas III pukul 08:00-10:00 WIB dan kelas V 09:00-11:00 WIB.
"Apabila ini diterapkan, dipastikan anak dan orang tua tidak berkerumun. Karena di sana ada jarak dan lebih mudah terpantau," ucapnya.
Selanjutnya, dia mengapresiasi masing-masing sekolah karena telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat
Seperti menyiapkan tempat cuci tangan dan thermogun, menerapkan pembatasan jarak bagi siswa di kelas, menyiapkan masker cadangan dan hand sanitizer.
Selanjutnya Rokhmad juga mendorong para guru agar semuanya mendapatkan vaksin Covid-19.
Karena dia menilai, bahwa guru bekerja di layanan publik yang harus menjadi prioritas utama penerima vaksin Covid-19.
"Apabila masih ada guru yang belum divaksin silahkan lapor ke Disdikbud agar segera dilayani. Dan kami Komisi D akan siap mengawal, agar guru dapat prioritas," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Wanedi meminta kesadaran semua pihak ada tetap fokus dalam menjaga dan menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya, sosialiasi harus tetap berjalan agar nantinya pembelajaran tatap muka bisa berjalan terus di Kota Malang.
"Saya kira sosialisasi harus terus jalan. Kesadaran semua pihak, wali murid lalu pihak pengelola lembaga pendidikan dan masyarakat harus patuh terhadap protokol kesehatan. Ini akan kami lihat dulu, semoga bisa menjadi lebih baik, sehingga sekolah tatap muka bisa terus berjalan," tandasnya.
Kumpulan berita Malang terkini