Kapal Selam Nanggala Hilang
Terjawab Sebab Hilangnya KRI Nanggala 402? Pakar Ungkit 2 Hal Fatal, Termasuk Sabotase: Tak Pungkiri
Pakar mengungkap dua kemungkinan penyebab hilangnya KRI Nanggala 402. Soal sabotase dibahas.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Apakah penyebab kapal selam KRI Nanggala 402 hilang?
Pakar mengungkap dua kemungkinan penyebab hilangnya KRI Nanggala 402.
Pakar mau tidak mau membahas tentang sabotase hingga hal fatal lainnya.
Apa itu?
Baca juga: KRI Nanggala 402 Monster Bawah Laut Hilang, Komisi I DPR RI Soroti Usia Kapal Selam: Sudah Tua
Diberitakan sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan utara Bali sekitar pukul 03.00 WITA, Rabu (21/4/2021).
Kapal selam KRI Nanggala hilang milik TNI AL itu belum ditemukan hingga berita ini diturunkan.
Pakar Kapal Selam dari Intitut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Wisnu Wardhana menduga dua penyebab tenggelamnya kapal selam tersebut.
Wisnu memperkirakan situasi yang terjadi pada kapal selam KRI Nanggala 402 diakibatkan faktor usia hingga sabotase.
“Saya curiga, maaf ya saya ngomong apa adanya, Kapal Nanggala itu adalah kapal yang didesain tahun 80an, jadi segala peralatan itu, perkiraan saya, masih menggunakan alat yang terbit di tahun 80an, teknologinya,” kata Wisnu Wardhana dalam tayangan di Kompas.TV ( grup TribunJatim.com ).
“Jadi dia belum diperbaiki kondisinya sampai 2020 ini, makanya di sana kemungkinan kegagalan banyak terjadi. Kemungkinan kegagalan dari alat, kemungkinan dari medianya, dan juga kemungkinan dari hubungan dengan yang lain bagaimana,” tambahnya.
Baca juga: Terjawab Kemana Kapal KRI Nanggala? Ahli Bongkar Keangkeran Laut Bali, Laut Jawa Tak Ada Apa Apanya
Bagi Wisnu, jika kapal selam KRI Nanggala 402 hanya hilang kontak semestinya bisa diperbaiki atau di-takedown sebelum kapal berlayar.
“Itu harus dipastikan dulu, bahwa hilang kontak dalam tanda petik tidak wajar ini harus sejauh mungkin dihindarkan,” ujarnya.
Dalam pandangannya, Wisnu lebih lanjut menuturkan dibalik insiden kapal selam KRI Nanggala 402 juga ada kemungkinan sabotase.
“Ada kemungkinan, mungkin, mungkin loh ya, ada sabotase atau yang lain dari negara-negara tertentu. Saya tidak memungkiri kemungkinan itu. Karena itu teknologi tahun 80-an bisa saja dimanipulasi untuk ditanggulangi dengan teknologi 2020,” ucapnya.