Kapal Selam Nanggala Hilang
Sosok Kapten Laut (E) Yohanes Heri, Awak KRI Nanggala 402 di Mata Tetangga: Baik dan Grapyak
Sosok Kapten Laut (E) Yohanes Heri, salah satu awak KRI Nanggala 402 yang hilang kontak, di mata tetangga: Orangnya baik dan grapyak.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
"Kemarin banyak orang TNI, datang ke rumah (Pak Yohanes Heri). Bu L, ada. Ada Bu L. Bidan kok. Nah itu ada orang banyak kok," ujar Bagio seraya mengarahkan telunjuknya ke arah kerumunan orang yang baru keluar dari kediaman Yohanes Heri.
Baca juga: Tantangan Terberat Pencarian KRI Nanggala 402 Versi Pengamat, Cadangan Oksigen Hampir Habis: Jam 3
Pasutri itu, ujar Bagio, sudah terbilang lama bermukim di kawasan tersebut. Ia mengaku baru mengetahui kabar mengenai hilangnya kapal selam kendaraan tugas berlayar tetangganya itu.
Sosok Yohanes Heri di mata Bagio merupakan warga yang baik dan ramah. Kendati disibukkan dengan tugas kedinasan sebagai anggota TNI-AL, Yohanes Heri selalu berupaya memenuhi undangan setiap kegiatan kemasyarakatan bersama warga permukimannya.
"Orangnya baik. Grapyak (ramah). Kalau kebetulan beliaunya ada di rumah, ya bantu (hadir kegiatan warga)," ujarnya pada TribunJatim.com.
TribunJatim.com berupaya menemui istri Kapten Laut (E) Yohanes Heri. Namun pagar teralis berbahan besi warna hitam rumahnya tampak tertutup dan dikunci.
Begitu juga pintu utama rumah, menampakkan kondisi tertutup. Beberapa kali uluk salam yang dihaturkan, tidak kunjung menuai tanggapan.
Sekadar diketahui, hingga Sabtu (24/4/2021) siang, belum ada kepastian hasil proses pencarian dari tim penyelamat yang telah berlangsung empat hari.
Kapal selam KRI Nanggala 402 dikabarkan hilang kontak di perairan sisi utara Pulau Bali, Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.

KRI Nanggala 402 semula ikut dalam skenario latihan penembakan yang rencananya dihadiri Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudho Margono.
Namun akhirnya rencana keberangkatan tersebut batal seiring perisitiwa hilangnya KRI Nanggala.
Kapal selam buatan Jerman tahun 1978 itu diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.
Diduga, KRI Nanggala berada di palung kedalaman 700 meter perairan laut Bali. Dalam upaya pencarian kapal selam tersebut, Indonesia kini telah meminta bantuan dua negara sahabat, yakni Singapura dan Australia.
Ikuti terus update terbaru soal hilangnya kapal KRI Naggala 402 dan berita viral lainnya