Berita Viral
HOAKS Babi Ngepet di Depok, Pembunuh & Pengubur Babi Termasuk dalam Skenario, Babinya Dibeli Online
Setelah diselidiki polisi, ternyata kabar babi ngepet di Sawangan, Depok ternyata hoaks. Pelakunya sekelompok orang yang memiliki peran masing-masing.
Editor: Ficca Ayu Saraswaty
TRIBUNJATIM.COM - Keberadaan babi ngepet di Depok ternyata hoaks.
Para pelaku punya peran masing-masing.
Orang yang membunuh dan mengubur babi termasuk dalam skenario.
Sebagai informasi, babinya dibeli online.
Hal ini terungkap lewat penyelidikan polisi.
Baca juga: Penampakan Awan Mirip KRI Nanggala 402 di Langit Bali, Video Viral, Kesaksian Perekam: Ada yang Aneh
Baca juga: Tragedi Bocah Tewas Makan Lontong Pemberian Orang Tak Dikenal Viral, Ibu Selamat, Polisi Menyelidiki
Kabar babi ngepet di Kampung Bedahan, Sawangan, Depok membuat heboh masyarakat.
Setelah diselidiki polisi, ternyata kabar babi ngepet di Sawangan itu hoaks.
Kabar bohong babi ngepet di Sawangan terungkap setelah polisi mendalami isu yang menghebohkan tersebut.
Ternyata pembuat hoaks adalah sekelompok orang yang memiliki peran masing-masing.
Polisi sudah menangkap AI (44), tersangka kasus hoaks babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, yang viral belakangan ini.

Baca juga: Apa Itu Babi Ngepet? Warga Depok Bugil untuk Menangkapnya, Mitos Pesugihan Ada Sejak Zaman Majapahit
Baca juga: 1 Mitos Ini Bikin Warga di Madiun Buang Popok Bekas ke Sungai, Bupati Sampai Heran: Harus Disiplin
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar menyatakan bahwa rekayasa ini telah direncanakan oleh AI sejak bulan lalu.
"Berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang, ada Rp 1 juta, ada Rp 2 juta. Mereka mengarang cerita dari kehilangan itu dari bulan Maret, jadi ada kurang lebih 1 bulan," jelas Kombes Imran Edwin Siregar kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).
"Tersangka ini bekerja sama dengan kurang lebih delapan orang, membuat cerita seolah-olah babi ngepet itu benar, ternyata itu adalah rekayasa dari tersangka dan teman-temannya," ia menambahkan.
Kombes Imran Edwin Siregar memastikan semua kabar yang kadung tersebar selama beberapa hari terakhir adalah hasil rekayasa, mulai dari cerita delapan orang warga bugil menangkap babi ngepet sampai kisah-kisah orang yang berubah jadi babi.