Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Pembelajaran Tatap Muka Jatim Dimulai Juli, Gubernur Khofifah Minta Sekolah Bentuk Satgas Covid-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan kegiatan pembelajaran tatap muka mulai sekitar awal Juli 2021. Jenjang PAUD-perguruan tinggi.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rakor dengan Kadinkes dan Kadishub Jatim, termasuk soal vaksinasi, Senin (17/5/2021). 

Reporter: Fatimatuz Zahroh | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka dijadwalkan akan dimulai pada tahun pelajaran baru 2021/2022 sekitar awal Juli 2021. 

Dimulainya kembali pembelajaran tatap muka ini merupakan hasil Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri yang diteken tanggal 30 Maret 2021.

Khofifah menyebutkan, sesuai surat itu, pembelajaran di masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ) disebutkan pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021. 

Jenjang pendidikan yang bisa melakukan pembelajaran tatap muka adalah PAUD, pendidikkan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi.

Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin Covid-19. 

Baca juga: Swab Antigen Serentak di Balai RW 09 Kelurahan Tlogomas Kota Malang: 3 Warga Positif Covid-19

Jelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan segala sesuatunya dipersiapkan.

Mulai dari vaksinasi pada guru SMA, SMK, dan SLB harus  selesai 100 persen, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, serta jam belajar dan  jumlah prosentase siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka

Ia meminta pihak SMA, SMK dan SLB Se-Jatim wajib membentuk Tim Satgas Covid-19 pada tiap sekolah.

Dimana, yang tergabung di dalamnya sesuai dengan kearifan lokal, misalnya guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut.

“Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah harus dipastikan clear. Kalau tidak ada satgasnya, maka guru akan kesulitan untuk menertibkan disiplin protokol kesehatan. Kalau anggota satgasnya teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah,” terang Khofifah, Senin (17/5/2021). 

Baca juga: 5 Pekerja Migran Asal Kabupaten Kediri Terkonfirmasi Positif Covid-19, Mayoritas Kerja di Malaysia

Pasalnya ia telah bertemu langsung perwakilan PGRI dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA, SMK dan SLB Se-Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya. 

Khofifah menambahkan, Tim Satgas Covid-19 itu nantinya akan menertibkan protokol kesehatan, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas, stok masker untuk yang lupa membawa masker, dan sebagainya. 

Terkait vaksinasi guru, orang nomor satu di Jatim ini meminta kepada Kepala Dinkes Jatim untuk mengirim surat dan berkoordinasi dengan Kepala Dinkes Kabupaten/Kota se-Jatim untuk pelaksanaan vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik SMA, SMK, dan SLB agar dipastikan pada ahir Juni sudah seratus persen tervaksin.

Karenanya, data vaksinasi untuk guru harus terus dimonitor. Sehingga, diharapkan guru dan tenaga pendidik sebelum yang tervaksinasi bisa segera 100 persen sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung. 

“Kita harus terus monitor berapa banyak guru yang sudah selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali. Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan,” pinta gubernur perempuan pertama di Jatim ini. 

Pada kesempatan yang sama, Khofifah kembali mengingatkan penyebaran Covid-19 masih berlangsung.

Varian baru Covid-19 sudah ada yang masuk di Jatim . Karenanya, perlu menjadi perhatian bersama terkait penyebaran Covid-19, protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat. Interaksi saat  pembelajaran berlangsung dapat dikendalikan.

“Mari semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai lengah. Para kepala sekolah dan guru harus dapat mengendalikan antara gas dan rem,” tambahnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini 38 bupati/walikota sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK  dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka

Sesuai dengan arahan dari Mendikbud telah direkomendasikan sekolah tatap muka mulai Januari 2021. Diharapkan pada Bulan Juni 2021 seluruh Indonesia sudah melakukan tatap muka dengan target semua guru sudah divaksin. 

Di Jatim sendiri, lanjut Wahid, para guru SMA, SMK dan SLB yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dua kali sebanyak 38 persen. 

“Kami berharap kepada jajaran Dinkes Jatim pada Bulan Mei 2021 atau Juni 2021, tenaga pendidik dan guru 100 persen sudah divaksinasi 2 kali. Supaya pendidiknya sehat, psikologis masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang. Sehingga rencana kami tatap muka pada awal tahun ajaran 2021/2022 yaitu pada 5 Juli 2021 dapat berjalan aman,” tambahnya. 

Berita tentang virus Corona

Berita tentang Jawa Timur

Berita tentang Pembelajaran Tatap Muka

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved