Berita Terpopuler
BERITA TERPOPULER JATIM: 6 Pengedar Narkoba Probolinggo Diciduk Polisi - 365 Preman Berhasil Dibekuk
Empat berita terpopuler Jatim hari ini, Sabtu (19/6/2021). Enam pengedar narkoba di Probolinggo diciduk polisi hingga 365 preman berhasil dibekuk.
Editor: Ficca Ayu Saraswaty
TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jawa Timur terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Sabtu (19/6/2021).
Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota cukup tinggi.
Selanjutnya, sedikitnya, ada 365 orang pelaku premanisme berhasil diamankan oleh anggota Ditreskrimum Polda Jatim, bersama seluruh polres dan polrestabes se-Jawa Timur (Jatim).
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Sabtu (19/6/2021) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
1. 6 Pengedar Narkoba di Kota Probolinggo Diciduk Polisi, Diamankan 6,42 Gram Sabu

Peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota cukup tinggi.
Dalam 18 hari terakhir, ada 6 pengedar narkoba jenis sau diciduk anggota Satreskoba.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Probolinggo Kota AKBP R M Jauhari dalam kegiatan konferensi pers yang berlangsung di Mapolres Probolinggo, Jumat (18/06/2021).
Baca juga: Hapus Stigma Sarang Narkotika Surabaya, Jalan Kunti Dijadikan Kampung Tangguh Bersih Narkoba
Baca juga: Dua Tersangka Narkoba di Pulau Masalembu Ditangkap, Satu Orang Diduga Bandar Berkelas
“Ada 4 tersangka yang berhasil kita amankan yang masing-masing berinisial EP (41 Th), AP (36 Th), MK (34 Th), FF (24 Th),FI (33 Th) serta RM (46 Th),” terang Jauhari.
Menurut Jauhari, keenam tersangka diamankan di 4 TKP yang berbeda di Kota Probolinggo. Sedangkan untuk barang bukti dari penangkapan itu polisi telah mengamankan barang bukti sabu seberat 6,42 gram, 5 buah handphone android serta 1 unit sepeda motor Yamaha Jupiter Z.
“Untuk TKP keenam tersangka rata-rata kami amankan di Kota Probolinggo yaitu Kecamatan Kanigaran dan Kecamatan Mayangan,” ujarnya.
2. 8 Kasus Covid-19 Varian Delta India di Jawa Timur, Semua Ditemukan di Penyekatan Jembatan Suramadu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, delapan kasus virus Corona ( Covid-19) varian delta India yang ditemukan di Jawa Timur (Jatim).
Delapan kasus Covid-19 varian delta India tersebut masuk dalam klaster Bangkalan.
Semuanya ditemukan di titik penyekatan di Jembatan Suramadu yang dilakukan pemerintah sebagai testing massal bagi pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu.
Baca juga: Gubernur Khofifah Sebut Covid-19 Varian India Sudah Transmisi Lokal, Kondisi Pasien Kini Stabil
Baca juga: Hadiri Rakerwil AMSI Jawa Timur, Gubernur Khofifah Beber Jurus Transformasi Digital Genjot Investasi
“Kemarin memang saya mendapatkan kabar dari Prof Inge dari Institute Tropical Diseases (ITD) Unair. Beliau menyampaikan bahwa ada lima kasus lagi yang telah valid teridentifikasi sebagai mutasi virus corona B16172 atau varian delta India, ini menambah kasus yang sebelumnya tiga orang, jadi totalnya sekarang ada delapan kasus yang telah ditemukan,” kata Gubernur Khofifah saat diwawacara di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (18/6/2021).
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa seluruh kasus temuan itu merupakan hasil uji sampel yang didapatkan dari penyekatan di akses Jembatan Suramadu.
Mereka terdeteksi reaktif dalam swab antigen, kemudian dilanjutkan dengan swab PCR dengan CT Value dibawah 25.
3. Pembelajaran Jarak Jauh Bebas Hambatan Berkat 4G Plus Kuat Indosat Ooredoo

Heraklitus, seorang filsuf dari Efesus, di zaman Yunani kuno, ketika selesai mengamati alam semesta berpendapat "panta rhei kai uden menei" yang artinya segala sesuatu pasti akan berubah dan tidak ada satu hal pun yang tetap.
Opini Heraklitus itu telah terjadi diera kini, dimana kehadiran pandemi Covid-19 telah membawa perubahan ke segala bidang yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Termasuk pendidikan.
Ya, Pandemi Covid-19 telah mengubah sistem kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring.
Baca juga: Buntut Munculnya Klaster Hajatan, Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Binakal Bondowoso Dihentikan
Baca juga: Kunjungi Banyuwangi, Kemenko PMK Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Sesuai Prokes
Jumat (18/6/21) malam, di sebuah kedai kopi di Surabaya Selatan, Rizal, Mahasiswa Progdi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tampak serius memandangi layar laptopnya karena sedang melakukan bimbingan skripsi secara daring.
Kadangkala, dia pun juga sesekali memandangi layar smartphonenya yang bermerk Oppo tipe A1K, untuk mengecek Hotspot-nya, apakah sudah berfungsi secara maksimal dalam bekerja membagikan jaringan internet ke dua perangkat elektronik lainnya sekaligus, yakni Laptop dan Smartphone lain yang bermerk Samsung tipe A52.
Ya, setiap harinya sejak awal tahun 2021 di kedai kopi itu, Rizal selalu membawa dua smartphone dan satu laptop. Namun, hanya satu perangkat elektronik saja, yakni Oppo A1K yang sering jadi andalannya dalam memberikan jaringan internet ke perangkat elektronik lain yang dimilikinya.
4. 365 Preman Berhasil Dibekuk, Laporkan Lainnnya ke Polda Jatim Lewat WA, Aplikasi, dan Medsos Ini

Sedikitnya, ada 365 orang pelaku premanisme berhasil diamankan oleh anggota Ditreskrimum Polda Jatim, bersama seluruh polres dan polrestabes se-Jawa Timur (Jatim).
Menurut Kepala Subdit I Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Rofiq, jumlah tersebut dihimpun dari 322 laporan polisi (LP) yang diperoleh Unit IV Premanisme Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
Penangkapan terhadap ratusan orang preman tersebut, dilakukan sejak dimulainya instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menumpas preman yang menjadi keluhan para sopir truk di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat (11/6/2021), dan ditindaklanjuti hingga Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Operasi Preman, Sebanyak 15 Tersangka Diamankan Resmob Polres Nganjuk dari Berbagai Lokasi
Baca juga: Kisah Miris Sopir Truk Dipalak Preman, Speedometer dan Ban Serep Bisa Raib Bila Tolak Bayar Upeti
"Lama kelamaan, fenomenanya hilang ini, sementara ketakutan semua untuk premanismenya. Kayaknya mereka tiarap dulu. Tapi kami juga enggak akan berhenti," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (18/6/2021).
Sebagian besar dari mereka menggunakan modus pungutan liar (Pungli).
Menciptakan sebuah pengaruh kekuasaan di suatu wilayah, kemudian menjadikan upaya pengamanan masyarakat sebagai komoditas jasa yang berbayar.
---
Ikuti berita viral terpopuler dan berita Jatim terkini lainnya