Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virtual American Film Showcase 2021 Dibuka Hari Ini, Izzy Chan Berbagi Proses Kreatif 'The Big Flip'

Virtual American Film Showcase 2021: Diskusi film “The Portrayal of Female Breadwinners” bersama sutradara film The Big Flip, Izzy Chan.

Facebook U.S. Consulate General Surabaya
Diskusi film “The Portrayal of Female Breadwinners” bersama sutradara film The Big Flip, Izzy Chan. 

Reporter: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Ficca Ayu Saraswaty

TRIBUNJATIM.COM - Acara Virtual American Film Showcase (AFS) 2021 resmi dibuka hari ini Sabtu, 26 Juni 2021.

Di hari pertama AFS 2021 diadakan sesi diskusi film “ The Portrayal of Female Breadwinners ” bersama sutradara film The Big Flip, Izzy Chan.

Acara diskusi film ini sekaligus menjadi pembuka rangkaian Virtual American Film Showcase 2021 atau AFS 2021 yang digelar mulai tanggal 26 Juni 2021 – 4 Juli 2021.

Rangkaian acara pemutaran dan diskusi film tersebut digelar dalam rangka memperingati peringatan Hari Kemerdekaan A.S. di mana ada 11 film dokumenter karya sineas Amerika terbaik yang akan ditayangkan secara gratis.

Penonton cukup mendaftar ke http://tiny.cc/AFSRegistration untuk mendapatkan link menonton film.

Baca juga: Nonton 11 Film Dokumenter Karya Sineas Amerika di Virtual AFS 2021, Catat Jadwalnya & Daftar di Sini

Proses Kreatif Pembuatan Film The Big Flip

Sutradara film Izzy Chan membahas proses kreatif pembuatan film The Big Flip.
Sutradara film Izzy Chan membahas proses kreatif pembuatan film The Big Flip. (Facebook U.S. Consulate General Surabaya)

Sutradara film Izzy Chan membahas proses kreatif pembuatan film “ The Big Flip ”, sebuah film dokumenter tentang keberhasilan beberapa keluarga yang “membalik” peran gender tradisional, di mana para istri menjadi tulang punggung ekonomi dan para suami berperan mengurus rumah dan anak-anak.

Dibesarkan di Hong Kong dan Singapura, sutradara Izzy Chan sukses meraih gelar Cinematic Arts and French dari The University of Southern California.

Baca juga: Film Pendek Omah Njero: Tempat Paling Sakral, Sendang Kapit Pancuran, hingga Ruang Semayam Para Ego

Film Matriarch
Film Matriarch (Facebook U.S. Consulate General Surabaya)

Izzy Chan mengintegrasikan pengalaman lintas budayanya dan kecintaannya pada pembuatan film untuk menanamkan sebuah pemahaman, tindakan, dan perubahan baru.

Dalam diskusi ini Izzy Chan juga berbagi tentang film terbarunya yang sedang dalam proses produksi, yang berjudul “Matriarch”, sebuah serial dokumenter yang berlatar empat komunitas matriarkal: Minangkabau di Indonesia, Mosuo di China, Tuareg di Afrika, dan Khasi di India.

Baca juga: Sinopsis Film Ali & Ratu Ratu Queens, Dibintangi Iqbaal Ramadhan, Kisah Ali Cari Ibunya di New York

Konsulat Jenderal A.S. di Surabaya bersama Kedutaan Besar A.S. di Jakarta, dan Konsulat A.S. di Medan mengadakan Virtual American Film Showcase (AFS) 2021.

Acara ini sebagai bagian dari acara perayaan kemerdekaan A.S. yang diperingati setiap tanggal 4 Juli.

Tujuannya yakni untuk memberikan pandangan tentang masyarakat dan budaya A.S., sambil merayakan nilai-nilai demokrasi, keragaman, dan transparansi.

Sebanyak sebelas film dokumenter kontemporer karya para sineas terbaik Amerika akan dihadirkan dalam festival daring ini.

Film-film dokumenter kontemporer karya para sineas terbaik Amerika yang akan dihadirkan dalam Virtual American Film Showcase (AFS) 2021.
Film-film dokumenter kontemporer karya para sineas terbaik Amerika yang akan dihadirkan dalam Virtual American Film Showcase (AFS) 2021. (Dokumen Public Affairs U.S. Consulate Surabaya)

Sebelas film yang ditayangkan mengulas beragam isu, di antaranya isu disabilitas lewat film CinemAbility, isu kesetaraan gender di film Girls in Chess dan The Big Flip, isu pengungsi dan minoritas lewat film Walk Run Cha-Cha, isu media sosial lewat film Share, dan berbagai isu lain lewat film lainnya yang berjudul Losers; Madame Mars; Nevertheless; Runner; Satan & Adam; dan Willie.

“Melalui Virtual American Film Showcase 2021 ini, kami ingin menghadirkan tontonan yang berkualitas karya sineas-sineas terbaik Amerika yang menggambarkan beragam sisi Amerika kepada publik Indonesia,” kata Angie Mizeur, Kepala Humas Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.

Angie Mizeur menambahkan, “Lewat festival film daring ini, kami berharap dapat menjangkau sebanyak mungkin penonton dari seluruh penjuru Indonesia, terutama dari wilayah-di luar Jakarta, Surabaya atau Medan.”

Film Runner; Share; Losers; Girls in Chess; dan Madame Mars.
Film Runner; Share; Losers; Girls in Chess; dan Madame Mars. (Dokumen Public Affairs U.S. Consulate Surabaya)

Selain menayangkan 11 film pilihan, Virtual American Film Showcase 2021 juga akan menghadirkan sutradara dari beberapa film yang ditayangkan untuk berdiskusi secara virtual dengan publik tentang proses kreatif mereka lewat platform Zoom.

Sutradara yang akan mengisi diskusi film antara lain Izzy Chan (Sutradara The Big Flip); Mickey Duzyj (Sutradara Losers); dan Laura Nix (Sutradara Walk Run Cha-Cha). Tak ketinggalan, sineas muda berbakat Indonesia Kamila Andini juga akan hadir sebagai pembicara dan membahas tantangan menyuarakan suara perempuan lewat medium film.

Baca juga: 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-AS, Konjen AS Ajak Siswa Surabaya Bahas Luar Angkasa

Untuk mengetahui jadwal lengkap diskusi dan cara mendapatkan akses menonton film, Anda cukup mendaftarkan diri lewat tautan https://tiny.cc/AFSRegistration.

Setelah melakukan pendaftaran, maka penonton akan mendapatkan tautan untuk menonton 11 film dokumenter karya sutradara film Amerika secara daring dan tanpa biaya mulai tanggal 26 Juni sampai 4 Juli.

American Film Showcase (AFS) menghadirkan film dokumenter kontemporer Amerika yang telah memenangkan berbagai penghargaan, film fiksi independen, dan proses di balik pembuatan film dokumenter kepada penonton di seluruh dunia.

AFS menyajikan gambaran tentang masyarakat dan budaya Amerika dari kaca mata para sineas film independen.

Didanai oleh hibah dari Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan (ECA) Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, AFS menyoroti nilai dari sebuah film untuk mendorong pemahaman dan kerja sama, serta dialog dan perdebatan dalam masyakarat. 

(TribunJatim.com/Ficca Ayu Saraswaty)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved