Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Fokus Mikro Lockdown di Daerah Paparan Covid-19 Trenggalek, Pemkab Cukupi Kebutuhan Logistik Warga

Fokus mikro lockdown di wilayah paparan Covid-19 di Trenggalek, pemkab cukupi kebutuhan logistik warga, hingga pakan ternaknya.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat mendatangi salah satu lingkungan tempat diterapkannya mikro lockdown di Kabupaten Trenggalek, Senin (5/7/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek memiliki beberapa strategi untuk menekan peningkatan kasus Covid-19 (virus Corona) di wilayahnya.

Selain meningkatkan cakupan vaksinasi dan pelacakan kasus baru, pemkab juga menerapkan aturan mikro lockdown di daerah paparan Covid-19.

Jajaran Forkopimda Kabupaten Trenggalek meninjau dua lokasi pemberlakuan mikro locdown di Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek, dan Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Senin (5/7/2021).

Pihak Satgas Covid-19 tingkat desa dan kecamatan membatasi aktivitas di area sekitar permukiman yang warganya banyak terinveksi virus Corona.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan, pemerintah akan mencukupi kebutuhan logistik dan pakan ternak bagi warga yang lingkungannya menjadi lokasi mikro lockdown.

“Kami ke sini untuk memastikan lingkungan yang ada kasus positif Covid-19 benar-benar menerapkan mikro locdown. Saya juga memberikan pemahaman kepada pihak kecamatan dan desa sehingga mikro lockdown berjalan maksimal,” kata Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin.

Dengan menutup lingkungan permukiman yang menjadi pusat penularan Covid-19, pemkab berharap penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus Corona itu bisa dicegah.

Terlebih, kasus Covid-19 di Kabupaten Trenggalek juga mulai meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Data terakhir yang TribunJatim.com himpun, total kasus aktif di Kabupaten Trenggalek mencapai 238 kasus per 4 Juli 2021. Itu merupakan jumlah kasus aktif tertinggi sejak sekitar dua bulan terakhir.

Baca juga: PPKM Darurat, Tempat Wisata di Trenggalek Tutup, Disparbud Yakin Program 100 Desa Wisata Lancar

Dengan kondisi itu, fasilitas kesehatan yang dipakai untuk menangani Covid-19 juga mulai kebanjiran pasien.

Mas Ipin mengatakan, kondisi rumah sakit rujukan, rumah sakit darurat, dan asrama isolasi milik pemerintah sudah hampir penuh.

“Semua hampir penuh. Kalau mau bangun gedung, butuh anggaran berapa lagi. Yang paling baik dan murah untuk saat ini adalah menutup lingkungan tempat kasus Covid-19 dan kami penuhi logistik serta pakan ternaknya,” sambung Mas Ipin.

Politisi PDI Perjungan itu mengatakan, keberhasilan mikro lockdown akan berpengaruh besar terhadap program lain, yang juga digalakkan selama PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021. Yakni vaksinasi dan pelacakan kasus massal.

“Kalau di tingkat paling bawah tidak melakukan mikro lockdown, apa yang kami upayakan akan sia-sia,” pungkasnya.

Berita tentang Trenggalek

Berita tentang Jawa Timur

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved