Berita Malang
200 Tabung Oksigen Disiapkan Pemkot Malang bagi Pasien Covid-19 yang Isoman
Langkanya tabung oksigen di sejumlah daerah di Kota Malang membuat Pemerintah Kota Malang bakal menyiapkan 200 tabung oksigen
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Langkanya tabung oksigen di sejumlah daerah di Kota Malang membuat Pemerintah Kota Malang bakal menyiapkan 200 tabung oksigen.
Tabung oksigen itu dikhususkan bagi masyarakat Kota Malang yang kini sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) akibat positif covid-19.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, harga per tabung oksigen ditaksir sekitar Rp 2,8 juta.
"Masyarakat yang isoman nanti akan kami suplai. Kami pinjami tabung itu, sehingga isomannya bisa terjaga. Tidak tergantung pada Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) yang saat ini sudah mengalami kepenuhan," ucapnya.
Sutiaji menyampaikan, bagi para isoman yang ingin mendapatkan tabung oksigen gratis harus sesuai petunjuk dari puskesmas terdekat.
Puskesmas setempat yang nantinya akan melihat kondisi dari warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah maupun di tempat karantina.
"Yang menentukan itu pihak puskesmas. Yang sudah perlu atau tidak. Mungkin pernapasannya harus dibantu dan agar sesegara mungkin kabut yang ada di parunya agar bisa segera hilang," ucapnya.
Rencananya, pencarian tabung oksigen itu bakal dicari sampai ke Surabaya. Hal ini juga menindaklanjuti arahan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Kantor IBI Pamekasan Dijadikan Tempat Bersalin Khusus Ibu Hamil yang Positif Covid-19
Sedangkan untuk pengisiannya gratis meski tempatnya belum ditentukan oleh Sutiaji.
"Ini saya minta untuk mencari ke Surabaya, karena di Malang faktanya memang sulit. Untuk isi oksigennya ada stok di Malang, tapi tabungnya sudah sulit," ucapnya.
Sutiaji, menggambarkan bahwa jumlah pasien yang masuk dengan ketersediaan kamar hingga tabung kini sudah tidak sebanding.
Begitu juga saat menjelang PPKM Darurat kata Sutiaji banyak warga luar kota Malang yang masuk.
Kini, begitu rumah sakit kelebihan kapasitas, angka kasus di kota bertambah yang berimbas pada warga Kota Malang yang kesulitan kamar.
"Ya memang potretnya demikian, karena yang masuk ke rumah sakit rujukan covid di kota Malang, dan khususnya yang ke RSSA juga tidak hanya warga kota Malang tapi juga luar kota Malang," ucapnya.