Berita Surabaya
Terpapar Covid-19 Saat Hamil, Dokter Gesti Wira Nugrahyekti Berpulang Setelah Bayinya Lahir
Usai melahirkan, Dokter Gesti Wira Nugrahyekti meninggal dunia terpapar Covid-19. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga beri penghormatan terakhir
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Duka mendalam kembali menyelimuti dunia kesehatan di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ) yang belum usai.
Dokter Gesti Wira Nugrahyekti yang dinilai berkepribadian supel, rendah hati juga dermawan, meninggal dunia.
Setelah bayinya lahir, ia sempat dirawat secara intensif di RIK RSUD dr Soetomo dan berpulang meninggalkan buah hatinya, Kamis (22/7/2021).
Penghormatan terakhir pada dokter Gesti pun dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) secara online, Kamis (22/7/2021) malam.
"Sebelumnya, kami masih memberikan penghormatan terakhir kepada pahlawan kesehatan yang gugur di masa perang ini, bersama di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga," papar Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K), Dekan Fakultas Kedokteran Unair.
Baca juga: Tata Cara Mencuci Pakaian, Handuk hingga Sprei Pasien Covid-19 Menurut WHO, Simak Langkahnya
Prof Bus sapaan akrab Prof Budi mengungkapkan penghormatan terakhir secara daring terbilang berbeda dengan penghormatan pada para dokter dan akademisi FK Unair, namun dikatakannya hal ini sama sekali tak mengurangi rasa hormat dan cinta kasih kepada anak didik, dokter hebat, sejawat, dr Gesti Wira Nugrayekti yang berpulang setelah tiga minggu berjuang melawan ganasnya Covid-19.
"Bagaimanapun kami harus waspada. Pandemi ini belum terkendali. Resiko transmisi tinggi. Dan demi keselamatan bersama, segala aktifitas yang melibatkan kerumunan harus disiasati," ungkapnya
Prof Bus menjelaskan dokter Gesti menyelesaikan pendidikan di SMPN 2 Jember dan SMAN 1 Jember, masing-masing hanya dalam 2 tahun.
Artinya ia merupakan siswa pilihan yang mengikuti program akselerasi.
Jenjang pendidikan dokter ditempuhnya dalam 2012 hingga 2018. Kemudian mengabdi internship selama 1 tahun.
"Dokter Gesti adalah salah satu putra terbaik FK Unair. Beliau baru saja diterima sebagai PPDS Anestesi pada periode Januari 2021. Kami merasakan duka cita yang mendalam. Semoga pengabdiannya selama ini diganjar dengan tempat terbaik di sisi-Nya," tutur Prof Bus.
Baca juga: Cara Dapat Obat dan Vitamin Gratis untuk Pasien Covid-19, Lengkap Panduan Isolasi Mandiri di Rumah
Direktur RSUD Dr Soetomo Surabaya, Dr Joni Wahyuadi, Sp.BS(K) menuturkan, segala upaya telah dilakukan untuk menyembuhkan Dokter Gesti yang telah dirawat intensif sejak tanggal 4 Juli lalu.
"Segala cara telah kita maksimalkan untuk menyelamatkan adik kita ini, Ananda Gesti. Namun Tuhan memiliki kehendak lain," tambahnya yang juga hadir dalam upacara.