Berita Probolinggo
Relief Kayu Lukis Warga Probolinggo Jadi Buruan Pejabat, Dibeli Khofifah hingga Anak Tukul Arwana
Bermodal keahlian menggambar, Agustinus Eko Nurwidianto (48) mencoba peruntungan dengan mendirikan usaha rumahan (UMKM) yang diberi nama Black Wood Cr
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ndaru Wijayanto
Karyanya dijadikan ornamen interior sebuah restoran milik kolega itu. Koleganya bilang, para pengunjung terkesan dengan karyanya.
Dari sana Eko melihat peluang bisnis yang menjanjikan. Akhirnya ia makin serius menekuni kerajinan relief kayu lukis bakar 3D.
Uang hasil penjualan tersebut diputar untuk membuat karya lanjutan. Hingga pada akhirnya, Pemkot Probolinggo melirik kerajinan miliknya.
Beberapa pejabat Pemkot Probolinggo membeli karyanya untuk cinderamata.
Gayung bersambut, lewat getok tular antar pejabat, karya buatannya mulai dikenal banyak orang sampai banjir orderan.
Pejabat lain juga memesan relief kayu lukis bakar 3D kepadanya. Antaranya ada Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Mantan Direktur Utama PT Pelindo III, Ari Ashkara, dan anak Tukul Arwana, AKP Ega Prayudi yang saat itu menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Probolinggo.
"Kebanyakan pejabat memesan relief kayu lukis bakar 3D berbentuk figur untuk cinderamata. Padahal saya belum pernah membuatnya. Karena, memang tema yang saya pilih pemandangan alam. Tetapi dengan segala upaya, saya bisa merampungkannya," ungkapnya.
"Bu Khofifah pernah memesan figur Presiden Jokowi sebagai cinderamata," tambahnya.
Karya relief kayu lukis bakar 3D buatan Eko dibanderol dengan beragam harga bergantung jumlah figur dan ukuran bingkai atau pigura. Yakni, mulai dari Rp 750.000 hingga Rp 7.250.000.
Pesanan dalam bingkai kecil ia selesaikan dalam waktu 2-3 hari. Untuk karya dengan bingkai sedang atau besar sekitar 5 hari.
Paling sulit adalah proses membentuk potongan triplek menjadi wajah seseorang. Ia berpedoman pada sebuah foto yang dikirimkan pelanggan.
Khusus untuk pigora, terbuat dari limbah kayu triplek yang ia dapat dari salah satu perusahaan di Kota Probolinggo.
Ia mendapatkannya secara gratis karena telah menjalin kerjasama.
"Syukurlah, saat ini usaha saya tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19. Omzet perbulan Rp 8 juta. Bahkan paling banyak pernah sampai Rp 45 juta. Saya memasarkan produk lewat media sosial Instagram dengan akun @lukisbakar3D. Atau pelanggan bisa langsung datang ke gerainya," sebutnya.
Ke depan, Eko bakal terus bereksperimen membuat karya relief kayu lukis bakar 3D yang berkelas. Ia punya rencana membuat relief kayu 6 dimensi.