Berita Kota Batu
Nikmatnya Pincukan Tawon, Sajian Langka di Kota Batu Berbahan Dasar Sarang Lebah Madu, Cuma Rp7 Ribu
Ada makanan yang cukup langka namun menggugah selera makan di Kota Batu. Namanya Pincukan Tawon. Meskipun disebut tawon, namun sebenarnya sajian makan
Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Ada makanan yang cukup langka namun menggugah selera makan di Kota Batu. Namanya Pincukan Tawon.
Meskipun disebut tawon, namun sebenarnya sajian makanan ini berbahan dasar sarang lebah madu, bukan tawon.
Di Kota Batu, makanan itu hanya bisa ditemui di Warung Pondok Osing yang berada di Jalan Raya Dieng, sebelah kanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu. Belum ada warung lain yang menjual Pincuk Tawon selain Pondok Osing.
Setiap hari, ada hingga 50 Pincuk Tawon yang siap disajikan kepada konsumen.
Eko Putro Heri Kurniawan atau biasa dipanggil Wawan, pemilik warung mengatakan, di masa pandemi ini pesanan Pincuk Tawon meningkat. Terutama untuk pesanan antar.
Di dalam Pincuk Tawon, terdapat tiga hingga empat irisan sarang lebah madu yang berukuran sekitar 3x3 cm.
Ada kuah segar berwarna merah, namun tidak terlalu banyak.
Aromanya harum karena terdapat Belimbing Wuluh di dalam campuran komposisi olahan Pincuk Tawon.

Wawan menerangkan, komposisi Pincuk Tawon adalah sarang lebah yang masih muda.
Sarang lebah itu dibersihkan, hanya menyisakan larva dan pupa lebah.
Setelah itu dipotong-potong yang ukurannya disesuaikan kebutuhan.
Campuran lainnya adalah bawang merah, belimbing wuluh, cabe besar, dan cabe kecil yang dipotong kecil-kecil.
Empat bahan itu lalu dicampur dengan air hangat yang telah ditaburi garam secukupnya.
“Lalu dimasukan ke dalam daun, dipincuk. Jadi sebetulnya ini bukan botok, lebih tepat disebut pincukan. Kalau botok itu ada bahan kepalanya,” terang Wawan.