Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Keresahan Warga Sekitar Kasus Pembunuhan di Subang: Aura Mistis hingga Was-was Pelaku Berkeliaran
Kepala Desa Jalancagak ungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang meresahkan warga sekitar. Aura mistis hingga was-was pelaku berkeliaran.
TRIBUNJATIM.COM - Belum ditemukannya pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, ternyata juga berdampak pada warga sekitar.
Kepala Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Indra Zaenal menyebut bahwa sejumlah warga mengaku resah, karena hal itu berarti jika pelaku pembunuhan tersebut kini masih bebas berkeliaran.
"Sebenarnya masyarakat itu resahnya kalau memang pelaku pembunuhan ini masih belum tertangkap," ucap Indra Zaenal di kantornya, Jumat (1/10/2021), dikutip dari Tribun Jabar, dilansir TribunJatim.com dari TribunWow.com.
Indra menyebut jika warga resah karena takut kejadian seperti itu bisa berulang.
Terlebih pelakunya belum diketahui apakah benar-benar orang dekat korban atau bukan.
Baca juga: Mulai Bocor Identitas Pelaku Kasus Subang, Mimin Kuak Obrolan Yosef Malam Sebelum Pembunuhan: Pulang

Baca juga: Ibu dan Anak di Subang Dihabisi Pembunuh Bayaran? Polisi Kini Sebut Kasus Tak Sulit: ini Luar Biasa
"Jadi mereka merasa resah takut ada kejadian kembali, dan mereka juga menduga-duga ketika pelaku ini belum tertangkap jadi ada kekhawatiran saja," katanya.
Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa dengan tertangkapnya pelaku, asumsi liar di masyarakat bisa terhindarkan.
Karena itu dia berharap agar pihak kepolisian bisa segera mengungkap kasus pembunuhan ini dan menangkap dalang pembunuhan tersebut.
"Saya berharap secepat mungkin, yah, pelaku ini tertangkap dan kasus ini segera terungkap agar tidak banyak asumsi liar lah dimasyarakat," ujar Indra.
Sebelumnya, dia menceritakan sejak ditemukannya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di TKP pada Rabu (18/8/2021) lalu, warga memperketat sistem keamanan di sekitar lokasi.
Disebutkan jika tidak hanya di RT setempat yang keamanannya diperketat melainkan di beberapa RT.
"Dari semenjak kejadian siskamling terus kami tingkatkan di tiap-tiap RT dan di tiap dusun, terutama di lokasi TKP pembunuhan," ujarnya.

"Warga di RT 18 di mana almarhumah tinggal, warga dua jam sekali melakukan siskamling sampai dengan jam 4 subuh, itu yang ada laporan di RT kami," katanya.
Untuk diketahui, kasus pembunuhan tersebut bermula dari ditemukan dua jasad korban di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Suami Tuti, Yosef merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.