Berita Viral
Nasib Ngeri Wanita Dulu Dijuluki 'Boneka', Wajah Rusak Imbas Oplas & Sakit Mematikan, Tak Siap Mati
Namun kini, nasibnya malah berujung mengerikan. Penyakit mematikan yang dideritanya juga terkuak.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Infeksi kulit selulitis juga dapat terjadi setelah operasi.
Dalam beberapa kasus, infeksi dapat bersifat internal dan parah yang membutuhkan antibiotik intravena (IV) untuk mengatasinya.
Baca juga: Masih Ingat Pangeran Kelantan Penyiksa Manohara? Ternyata Dapat Karma Balik, Sempat Buronan Polisi
5. Kerusakan Saraf
Kerusakan saraf merupakan efek samping dari berbagai jenis prosedur bedah.
Mati rasa dan kesemutan biasanya terjadi setelah operasi plastik dan bisa menjadi pertanda kerusakan saraf.
Kebanyakan kasus kerusakan saraf bersifat sementara, tetapi ini juga bisa menjadi efek samping operasi plastik jangka panjang yang permanen.
6. Deep Vein Thrombosis (DVT) dan Emboli Paru
DVT adalah suatu kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di dalam vena dalam, biasanya di kaki.
Ketika gumpalan tersebut masuk ke aliran darah dan menyumbat pembuluh darah arteri di paru-paru, kondisi tersebut dinamakan emboli paru.
Efek samping operasi plastik ini jarang terjadi, hanya memengaruhi 0,09 persen dari semua orang yang menjalani prosedur kecantikan tersebut.
Namun, DVT dan emboli paru bisa berakibat fatal.
Orang yang menjalani banyak prosedur operasi plastik atau sering melakukannya, berisiko 5 kali lebih tinggi mengalami DVT dan emboli paru daripada orang yang hanya satu kali menjalani prosedur.
7. Jaringan Parut
Operasi plastik biasanya menyebabkan beberapa jaringan parut.
Alih-alih memperbaiki penampilan wajah, luka parut dapat timbul akibat kerusakan kulit yang cukup signifikan, sehingga mengubah jaringan normal kulit yang sedang dalam pemulihan.
Namun, efek samping operasi plastik ini dapat dicegah dengan tidak merokok sebelum dan setelah operasi, menjaga pola makan yang baik, serta mengikuti petunjuk perawatan dari dokter.
Kumpulan berita viral lainnya