Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bahaya Stroke Mengintai Siapa Saja, Simak Sederet Tips untuk Menghindarinya

Bahaya stroke mengintai siapa saja. Simak sederet tips untuk menghindarinya. Gaya hidup jadi kunci.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Shutterstock
Ilustrasi stroke 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Istilah stroke sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Sebab, penyakit yang menyerang pembuluh darah otak ini masuk dalam kategori pembunuh kedua. 

Stroke yang sifatnya mendadak kerap membuat penderitanya mengalami dampak medis yang signifikan. Penyebabnya bisa dikarenakan oleh beberapa hal, termasuk gaya hidup

"Stroke sangat dipengaruhi oleh gaya hidup sehari-sehari. Pola hidup yang tidak sehat mulai dari konsumsi makanan hingga minim gerak bisa jadi faktor penyebab serangan stroke," jelas senior doctor Kortex, dr Gigih Pramono, Sp.BS, dalam Hubrid Webinar Kortex bersama UNESA, Kamis (21/10/2021). 

Acara yang sekaligus digelar sebagai peringatan World Stroke Day pada tanggal 29 Oktober mendatang ini bertujuan memberikan edukasi seputar stroke dan pencegahannya. 

Dr Gigih menuturkan, faktor risiko lain yang memperbesar peluang stroke adalah adanya tekanan darah tinggi hipertensi, diabetes dan lainnya. Karena berkaitan erat dengan gaya hidup, dr Gigih melanjutkan, untuk mencegah stroke diperlukan perubahan pola kebiasaan sehari-hari. 

"Mencegah stroke bisa dilakukan dengan memperbaiki pola hidup kita. Aktivitas fisik dan olahraga harus menjadi kebutuhan kita, bukan suatu kewajiban lagi. Dengan aktivitas fisik dan olahraga kita akan lebih mudah sehat dan imunitas akan meningkat," kata dr Gigih. 

Selain memerhatikan pola hidup sehat, dr Gigih juga menyarankan untuk rutin melakukan medical check up. Tujuannya, untuk mengetahui sejak dini jika ada potensi yang membahayakan. 

"Jangan pernah meremehkan keluhah meskipun ringan. Apalagi tidak dibarengi dengan koreksi pola hidup yang sehat. Dampaknya bisa bahaya kalau terlambat," paparnya. 

Baca juga: RSSA Malang Telah Terverifikasi Kemenkes sebagai Rumah Sakit Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

"Meski tidak sakit parah, kalau sudah merasa ada keluhan segera lakukan medical check up. Jangan ditunda. Minimal 6 bulan sekali untuk upaya pencegahan," tambahnya. 

Dr Gigih mengungkapkan, stroke berkaitan erat dengan upaya menjaga kesehatan yang holistik dan komprehensif. Sebab, gaya hidup sebagai dasar utama yang harus diperbaiki, bukan sekadar mengobati. 

Kesehatan holistik membutuhkan setidaknya dua hal penting. Pertama kesehatan tulang belakang, dan kedua, soal sirkulasi darah yang lancar. Keduanya bisa didapatkan melalui olahraga yang rutin dan berkesinambungan. 

"WHO menganjurkan setidaknya seseorang memiliki waktu 150 menit dalam satu minggu dan membakar 300 kalori dalam sekali olahraga. WHO juga menyarankan apapun olahraganya harus disertai dengan olahraga cardio yang bersifat endurance, seperti jalan kaki, lari dan bersepeda," urainya. 

Untuk meningkatkan kualitas kesehatan civitas akademika, Kortex dan UNESA juga melakukan penandatangganan MoU. Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan dari pengobatan hingga rehabilitasi. 

"Kortex dan UNESA melakukan kerja sama untuk meningkatkan kesehatan secara promotive. Caranya melalui webinar kesehatan dan tanya jawab satu bulan sekali," papar Direktur Utama Kortex, dr Agus C Anab, Sp.BS. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved