Berita Probolinggo
Harga Minyak Goreng di Probolinggo Naik, Omzet Penjual Turun, Emak-emak Ngeluh Uang Belanja Bengkak
Harga minyak goreng di Kota Probolinggo naik, omzet penjual turun, emak-emak mengeluh uang belanja jadi bengkak.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo, Jawa Timur, belakangan ini melonjak.
Satu di antaranya terjadi di Pasar Baru Jalan Panglima Sudirman, harga minyak goreng kemasan maupun minyak curah di sana naik sekira Rp 5.000-Rp 7.000.
Seorang penjual minyak goreng, Edi mengatakan, kenaikan harga minyak goreng sudah terjadi sejak dua bulan lalu.
Harga minyak goreng curah naik menjadi Rp 18.000-Rp 19.000, semula harga per liternya Rp 12.000.
Sedangkan harga pada minyak goreng kemasan satu liter Rp 18.000 dan dua liter Rp 36.000.
"Kenaikan disebabkan harga didistributor sudah tinggi, jadi kami menyesuaikannya," katanya, Selasa (23/11/2021).
Ia mengungkapkan, naiknya harga minyak goreng berdampak pada menurunnya jumlah pembelian.
Omzet yang didapat pun merosot sekitar 50 persen.
"Pelanggan mengurangi jumlah pembelian karena harga minyak goreng sedang naik. Keuntungan turut menurun," ungkapnya.
Baca juga: Harga Minyak Meroket, Pelaku UMKM Pasuruan di Sektor Makanan dan Minuman Kelabakan
Sementara, seorang pembeli minyak goreng, Dyah menyebut, uang belanjanya jadi membengkak karena harga minyak goreng naik.
Walhasil, dirinya harus mengirit penggunaan minyak goreng agar dompet tak jebol.
"Pengeluaran jadi bertambah saat harga minyak goreng naik. Saya berharap harga minyak goreng kembali normal," pungkasnya.