Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Ruwatan Pulangnya Prasasti Kamulan ke Trenggalek, Pemkab Selenggarakan Pagelaran Wayang Kulit

Ruwatan pulangnya Prasasti Kamulan yang jadi simbol kebudayaan Trenggalek, pemkab selenggarakan pagelaran wayang kulit.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin
Pemkab Trenggalek menggelar pagelaran wayang kulit di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Minggu (26/12/2021) malam. Pagelaran itu sebagai salah satu rangkaian ruwatan pulangnya Prasasti Kamulan yang merupakan salah satu simbol kebudayaan Trenggalek. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek menggelar pagelaran wayang kulit di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Minggu (26/12/2021) malam.

Pagelaran itu sebagai salah satu rangkaian ruwatan pulangnya Prasasti Kamulan yang merupakan salah satu simbol kebudayaan Trenggalek.

Prasasti Kamulan baru saja dipindahkan dari Museum Wajakensis Tulungagung ke Kabupaten Trenggalek.

Prasasti ini menjadi spesial bagi Kabupaten Trenggalek karena menjadi dasar penetapan Hari Jadi Trenggalek, yang tahun 2021 ini menginjak tahun ke-827.

Pagelaran wayang kulit digelar secara daring untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19 (virus Corona).

Wayangan digelar dengan lakon Mbangun Candi Sapto Argo.

Wakil Bupati Trenggalek, Syah M Natanegara mengatakan, pagelaran wayang kulit menjadi wujud syukur atas diboyongnya Prasasti Kamulan kembali ke Kabupaten Trenggalek.

Apalagi, proses pemulangan Prasasti Trenggalek melalui rangkaian dan waktu yang panjang.

Kini, prasasti tersebut telah berdiri di lingkungan Pendopo Kabupaten Trenggalek. Khusus untuk Prasasti Kamulan, pemkab membangunkan tempat semacam taman.

Syah M Natanegara menyebut, kepulangan Prasasti Kamulan merupakan simbol kebangkitan kebudayaan di Kabupaten Trenggalek.

Baca juga: Berikut Isi Prasasti Kamulan yang Dipindah dari Museum Tulungagung ke Trenggalek

"Prasasti Kamulan bisa kita lihat, bisa kita sentuh dan bisa kita gali nilai-nilainya untuk kita aplikasikan dan kita contoh nilai yang terkandung di dalamnya. Ini adalah upaya kita untuk mengenal akar budaya kita," ucap Syah M Natanegara.

Syah mengajak seluruh pihak di Kabupaten Trenggalek untuk ikut menjaga dan memanfaatkan Prasasti Kamulan sebagai salah satu sarana edukasi sejarah.

"Kita berharap ini bisa menjadi wahana pendidikan untuk anak-anak kita agar lebih mengenal Trenggalek, ini bukan kabupaten kemarin sore," ujar Syah M Natanegara.

Syah juga berterima kasih kepada Pemkab Tulungagung yang telah membantu dan mengizinkan kepulangan Prasasti Kamulan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved