Berita Lamongan
Terobos Banjir Biar Bisa Nikah, Pasangan Pengantin di Glagah Lamongan Naik Perahu ke Lokasi Resepsi
Banjir yang melanda di 6 kecamatan di Lamongan Jawa Timur tidak mengubah niat dua keluarga di Desa Morocalan, Kecamatan Glagah untuk menikahkan anggot
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Banjir yang melanda di 6 kecamatan di Lamongan Jawa Timur tidak mengubah niat dua keluarga di Desa Morocalan, Kecamatan Glagah untuk menikahkan anggota keluarganya sesuai waktu yang direncanakan sebelum banjir datang.
Prosesi pernikahan antara keluarga asal Glagah Lamongan dengan Dukun Gresik ini cukup unik.
Pasangan pengantin terpaksa harus naik perahu untuk menuju lokasi acara digelar. Bahkan sebuah video pasangan pengantin naik perahu sedang ramai di media sosial.
Pasangan pengantin naik perahu lantaran banjir menggenangi jalan desa menuju rumah sang mempelai.
Video pendek berdurasi 22 detik ini terlihat, kedua mempelai, laki-laki dan perempuan, berada di atas perahu yang melaju di jalan desa yang tergenang.
Baca juga: Akibat Hujan Semalam, Banjir di Kawasan Bengawan Jero Lamongan Semakin Tinggi
Selain pasangan pengantin, seorang anak juga nampak naik di perahu tersebut.
Sementara, di depan perahu yang menurut narasi video yang beredar terjadi di Desa Morocalan, Kecamatan Glagah itu nampak seseorang yang mengarahkan perahu.
Kepala Desa Morocalan Kecamatan Glagah, Ridwan dikonfirmasi membenarkan jika peristiwa pasangan pengantin yang naik perahu tersebut memang terjadi di desanya.
Ridwan mengungkapkan, acara pernikahan itu sendiri berlangsung di Dusun Moro, Desa Morocalan.
Baca juga: Cuci Kaki di Sungai, Warga Lamongan Ini Kaget Temukan Jasad Tanpa Busana, Kuku Jempol Jadi Petunjuk
"Pasangan bahagia yang menikah itu adalah Ahmad Hadi Susiswo dan Nurul Izzati," kata Kades Ridwan ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (31/12/2021).
Ridwan menyebut, acara pernikahan yang kini ramai dan viral di media sosial itu sendiri telah berlangsung pada Kamis (30/12/2021).
Pasangan pengantin dinaikkan perahu karena jalan desa yang harus dilalui kedua pasangan itu terendam banjir setinggi lutut orang dewasa sejak beberapa hari terakhir ini.
"Si wanita warga Dukun, Gresik, yang laki-laki warga Morocalan," katanya.
Ridwan menambahkan, jalan tergenang banjir yang harus dilalui pasangan pengantin ini panjangnya sekitar 100 meter.
Sementara di rumah mempelai laki-laki tidak ada tenda (terop) karena banjir.
"Di sini (Glagah, red) tidak memasang terop karena banjir," katanya.
Ridwan menuturkan, Desa Morocalan saat ini memang tengah terkena musibah banjir akibat luapan Bengawan Jero.
Tidak hanya jalan, sejumlah rumah dan tambak di desa ini juga terendam banjir.
Banjir sudah berlangsung sejak beberapa pekan ini. Dan belum ada tanda-tanda banjir akan surut.