Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Tanah Longsor Timpa 7 Titik dan Banjir Landa 4 Desa di Trenggalek, Rumah hingga Jalan Desa Rusak

Tanah longsor dan banjir kembali terjadi di Kabupaten Trenggalek usai wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas sedang-tinggi selama hampir seh

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/AFLAHUL ABIDIN
Warga dan aparat membersihkan material tanah longsor yang menimpa dapur rumah warga di Kecamatan Kampak, Selasa (2/1/2022). 

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Tanah longsor dan banjir kembali terjadi di Kabupaten Trenggalek usai wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas sedang-tinggi selama hampir seharian, Sabtu (1/1/2022).

Setidaknya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek mencatat, tanah longsor terjadi di tujuh titik mulai Sabtu (1/1/2022) sore hingga Minggu (2/1/2022) pagi.

Sebagian dari jumlah itu mengenai rumah warga di Kecamatan Pule dan Kampak.

Sementara banjir tercatat terjadi di beberapa titik di Kecamatan Panggul. Salah satu titik banjir bahkan sempat masuk ke rumah-rumah warga.

Sekretaris BPBD Kabupaten Trenggalek Tri Puspitasari menjelaskan, Kecamatan Pule mencatatkan kejadian tanah longsor paling banyak, yakni di enam titik.

Baca juga: Tanah Longsor Timpa SDN III Temon Ponorogo, Dinding Dua Kelas Jebol, Puluhan Bangku Tertimbun

Lima di antaranya mengenai rumah warga. Sementara satu sisanya mengikis jalan antar desa. Seluruh titik longsor di Pule terjadi di Desa Pakel. 

Sementara di Kecamatan Kampak terjadi di Desa Karangrejo, Minggu (2/1/2022) pagi. Dapur rumah warga jebol akibat material longsor.

"Tidak ada korban dari kejadian tersebut," kata Puspitasari, Minggu (2/1/2022).

Sementara bajir sempat terjadi di Desa Nglebeng, Bodag, Panggul, dan Barang. Keempatnya berada di Kecamatan Panggul.

Baca juga: Dampak Kali Badek Meluap, Dinding Kamar TPA di Kota Malang Jebol, Kasur hingga Lemari Ikut Hanyut

Banjir disebabkan oleh luapan sungai yang melintasi desa-desa tersebut. Ketinggian banjir berkisar antara 30-50 sentimeter (cm).

"Genangan akibat banjir berlangsung beberapa jam, dan kemudian surut kembali," ujarnya.

Puspitari mengimbau agar masyarakat lebih waspada akan bercana ketika musim penghujan.

Sebab, beberapa kawasan di Kabupaten Trenggalek rawan mengalami tanah longsor dan banjir. Utamanya daerah yang berada di pegunungan.

Sebelumnya, bencana tanah longsor juga terjadi secara masif pada awal musim penghujan kali ini atau akhir 2021.

Catatan BPBD Trenggalek, tanah longsor terjadi lebih dari 40 titik ketika itu.

Dari jumlah itu, tanah longsor merusak belasan rumah warga dan membuat beberapa titik jalan rawan untuk dilewati.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved