Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Madiun

Makaronimu Madiun Tembus Eropa dengan Omzet Rp 30 Juta, Nyaris Digugat Rp 1 M Sebelum Jadi Mitra

Produk Makaronimu Kabupaten Madiun berhasil menembus Eropa dengan omzet Rp 30 juta, nyaris digugat Rp 1 miliar, eh sekarang jadi mitra.

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Endang Susilowati (45) produsen camilan makaroni asal Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, yang berhasil menembus pasar internasional, Minggu (6/3/2022). 

Karena dipandang punya masa depan yang cerah, setahun kemudian yaitu pada tahun 2018, Endang membuka gerai khusus makaroni di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo.

"Saya juga ikut pameran dan event-event di Kota Madiun dan Kabupaten Madiun," jelas Endang.

Untuk mengenalkan makaroninya, konsumen dipersilakan mengambil makaroni sepuasnya dengan membayar Rp 5 ribu saja.

"Kantongnya kita sediakan, banyak yang ambil sampai tumpah, ya tidak apa-apa. Cara ini saya lakukan selama 1 tahun," lanjutnya.

Hingga akhirnya ia semakin melebarkan usahanya dengan menambah variasi produk makaroni serta membuka gerai-gerai lain di Kecamatan Dagangan, Kota Madiun, dan Magetan.

Ia bahkan menerima franchise dari sejumlah koleganya di Magetan dan Nganjuk yang juga ingin meraup untung dari berjualan makaroni.

"Alhamdulillah semuanya jalan. Rata-rata omzet setiap gerai itu Rp 10-12 juta per bulan," terang Endang.

Sekali produksi, Endang bisa menggoreng 250 kilogram makaroni yang habis dalam waktu 4-5 hari saja.

Tak cukup sampai di situ, Endang mencoba untuk masuk ke toko retail modern serta menjajakan dagangannya di marketplace.

Karena tuntutan tersebut, ia mulai belajar untuk mengemas produknya menjadi lebih menarik sebagaimana kualifikasi dari toko retail modern.

"Kita turutin, Alhamdulillah mereka menerima dan sekarang sudah tersedia di 36 toko retail modern di Kabupaten Madiun," jelasnya.

Dengan kemasan yang menarik, makaroni milik Endang juga laku keras di marketplace.

Tak hanya di dalam negeri, Endang juga acap kali mendapatkan pesanan dari luar negeri, baik dari Benua Asia maupun Eropa melalui marketplace.

Namun begitu, Endang mengaku perjalanannya merintis usaha makaroni tersebut tidak selamanya mulus.

Ia bahkan pernah hampir digugat senilai Rp 1 miliar pada tahun 2020.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved