Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Waspadai Cucu Omicron Subvarian BA.3, Dapat Menyebabkan Covid-19 Parah? Berikut Penjelasan Ahli

Organisasi Kesehatan Dunia umumkan cucu dari Covid-19 Omicron yakni subvarian BA.3 Omicron. Dapat Menyebabkan Covid-19 Parah?

Editor: Hefty Suud
freepik.com
Ilustrasi virus Corona - WHO umumkan cucu dari varian virus Corona ( Covid-19 ), yakni subvarian BA.3 Omicron. 

TRIBUNJATIM.COM - Mengenal subvarian BA.3 Omicron.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini umumkan cucu dari varian virus Corona ( Covid-19 ) Omicron, yakni subvarian BA.3 Omicron.

Seperti yang sering disampaikan oleh para ahli dan ilmuwan, bahwa setiap setiap virus akan bermutasi pada suatu waktu, dan melalui mutasi ini, maka galur virus baru muncul.

Virus dapat terpecah menjadi subvarian atau sub-garis keturunan saat bermutasi menjadi varian.

Dilansir dari Healthsite via Kompas.com, sebuah laporan menunjukkan bahwa variasi varian Delta terdiri dari sekitar 200 subvarian.

Sedangkan varian Omicron yang saat ini menjadi varian virus Corona yang mendominasi di dunia, memiliki beberapa subvarian, di antaranya BA.1, BA.2, BA.3 dan B.1.1.529, dengan subvarian BA.1 yang mendominasi saat ini.

Baca juga: 9 Gejala Omicron Pada Pasien yang Sudah Vaksin Covid-19 Dua Kali: Bersin-bersin hingga Mual

Baca juga: Syarat Perjalanan: 2 Golongan Ini Masih Harus Sertakan Hasil Negatif Covid-19 PCR dan Antigen

Kemunculan cucu Omicron subvarian BA.3

Para ilmuwan juga telah memperingatkan bahwa masyarakat dunia juga perlu mewaspadai subvarian Omicron BA.2.

Kini, para pakar WHO pun menunjukkan bahwa kemungkinan ada garis keturunan Omicron BA.3 lainnya.

Terkait munculnya cucu Omicron ketiga, yakni subvarian BA.3 ini disampaikan Maria Van Kerkhove, Infectious Disease Epidemiologist dan WHO Covid-19 Technical Lead pada 5 Maret 2022 lalu.

Ilustrasi varian Omicron - Subvarian BA.2 dijuluki sebagai Son of Omicron. Studi ungkap Son of Omicron ini lebih cepat menular dari subvarian sebelumnya.
Ilustrasi varian Omicron - Subvarian BA.2 dijuluki sebagai Son of Omicron. Studi ungkap Son of Omicron ini lebih cepat menular dari subvarian sebelumnya. (SHUTTERSTOCK/Naeblys)

Kerkhove mengungkapkan bahwa tingkat keparahan subvarian BA.2 dan BA.1 dari Omicron adalah serupa, demikian dengan subvarian BA.3 di antara semua garis keturunan varian Omicron.

Menurut data WHO, varian Omicron meliputi garis keturunan Pango B.1.1.529 dan garis keturunan Pango BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.

Munculnya sublineage BA.3 juga telah dikonfirmasi dalam sebuah studi yang telah dipublikasikan di Journal of Medical Virology pada 18 Januari 2022.

Sublineage BA.3 awalnya ditemukan di barat laut Afrika Selatan.

Menurut studi ini, hanya ada 0,013 persen dari total sekuens genom yang diunggah ke database GISAID pada 11 Januari 2022 lalu, yakni adalah subvarian BA.3 Omicron.

Baca juga: Arab Saudi Hapus Aturan Karantina Wajib Covid-19 & Tes PCR, Ini Dampaknya Pada Haji dan Umrah 2022

Baca juga: Ciri-ciri Gejala Long Covid dan Dampaknya ke Otak hingga Kekebalan Tubuh, Benarkah Bisa Kambuh?

Studi ini juga menemukan BA.3 memiliki mutasi yang lebih sedikit dibandingkan subvarian BA.1 yang saat ini mendominasi penularan.

Para peneliti pun berasumsi bahwa hilangnya mutasi tersebut dapat menjadi salah satu alasan tingkat infeksi BA.3 cucu Omicron ini cenderung lebih rendah. 

Apakah subvarian Omicron BA.3 ini dapat menyebabkan Covid-19 yang parah?

Studi baru telah melabeli cucu varian Omicron, subvarian BA.3 ini sebagai garis keturunan Omicron dengan jumlah mutasi yang paling sedikit.

Peneliti mengatakan bahwa suatu varian virus Corona yang menginfeksi tubuh manusia ditentukan oleh bagaimana tubuh inang bereaksi terhadap virus tersebut.

Ilustrasi virus Corona dan gejala terinfeksi Covid-19.
Ilustrasi virus Corona dan gejala terinfeksi Covid-19. (Shutterstock)

Sejauh ini, di antara semua varian virus Corona yang telah ditemukan, varian Omicron dianggap paling ringan.

Setidaknya, ada lebih sedikit rawat inap terkait infeksi Covid Omicron yang dilaporkan selama gelombang ketiga, yang sebagian besar didorong oleh infeksi subvarian BA.1.

Namun, kendati dianggap ringan, namun di sisi lain, varian Omicron dapat menyebar dengan cepat. 

Merujuk pada studi di Jepang, Kerkhove mengungkapkan bahwa studi eksperimental terhadap varian Omicron diamati pada hamster secara khusus.

Hasil studi mengungkapkan bahwa ada sinyal yang menyebabkan penyakit menjadi lebih parah di bawah kondisi eksperimental ini.

"Kami juga melihat keparahan dalam apa yang kami sebut di dunia nyata," kata dia.

Kendati demikian, masih sedikit bukti yang diketahui tentang tingkat keparahan yang disebabkan oleh infeksi subvarian Omicron BA.3.

Namun demikian, dari tingkat keparahan tiga sub variasi Omicron ini, jelas bahwa anak-cucu Omicron memiliki efek yang sama karena mereka memiliki varian induk yang sama.

Adapun gejala Omicron BA.3, pada umumnya tidak jauh berbeda dengan subvarian-subvarian Omicron lainnya.

Di antaranya gejala yang dilaporkan seperti sakit tenggorokan, pilek, bersin, sakit kepala, nyeri tubuh dan demam ringan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Subvarian BA.3 Cucu Omicron Miliki Lebih Sedikit Mutasi, Kenali Gejala dan Keparahannya Sama

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved