Ramadan 2022
Tips Puasa Ramadan Sekaligus Menurunkan Berat Badan, Prinsipnya Sama dengan Menu Diet Sehat
Cara menurunkan berat badan selama Ramadan 2022. Simak tips Ahli Gizi dari Universitas Airlangga (UNAIR), Mahmud Aditya Rifqi.
TRIBUNJATIM.COM - Selama Bulan Ramadan, umat Islam wajib menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh.
Termasuk pada Ramadan 2022, ibadah puasa dilakukan dengan menahan makan dan minum lebih dari dua belas jam dalam sehari.
Ibadah puasa Ramadan ini, disebut memiliki prinsip seperti intermittent fasting.
Hal itu disampikan Ahli Gizi dari Universitas Airlangga (UNAIR), Mahmud Aditya Rifqi.
Untuk diketahui intermittent fasting merupakan salah satu cara menerapkan menu diet sehat untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: Nikmatnya Bongko Kopyor, Menu Buka Puasa khas Gresik yang Miliki Rasa Manis dan Legit
Mahmud Aditya Rifqi menuturkan, menahan lapar dan haus tidak semata-mata dapat dikatakan diet.
Diet adalah mengatur pola makan. Hal itu penting dilakukan untuk memperbaiki status gizi, mengontrol atau menurunkan berat badan.
Ada bermacam-macam jenis diet, salah satunya adalah intermittent fasting.
“Intermittent fasting merupakan metode mengatur pola makan dengan cara berpuasa beberapa waktu. Itu ada polanya. Kita umat muslim menerapkan prinsip diet ini dalam bentuk puasa Ramadan. Jadi dari salah satu metode diet, puasa itu salah satu metode juga dalam mengatur pola makan,” ujarnya dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis (7/4/2022).
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR itu menegaskan, terdapat syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi jika ingin menjalankan puasa Ramadan sekaligus diet sehat menurunkan berat badan.
Berikut uraiannya, melansir dari Tribunnews.com:
Baca juga: Daftar Makanan Rendah Kalori untuk Sahur dan Buka Puasa, Menu Diet Sehat Jalani Puasa Ramadan 2022
Baca juga: PROMO Menu Buka Puasa Ramadan 2022 di Dunkin Donuts hingga Chatime, Ada Gratis Minuman Dingin

Tak Berlebihan saat Buka Puasa
Saat puasa ramadhan tubuh dilatih untuk mengonsumsi makanan secara teratur yaitu di waktu sahur dan berbuka.
Namun jika waktu berbuka dijadikan sebagai ajang balas dendam, yakni dengan mengonsumsi makanan berlebih hingga malam hari maka hal tersebut tidak akan dapat mengurangi lemak dalam tubuh.
“Kalau puasa lalu malamnya tidak berhenti-henti makan, maka itu tidak akan mencapai tujuan (mengurangi berat badan),” tegas Mahmud.
Baca juga: Daftar Makanan Sehat untuk Menu Buka Puasa Ramadan 2022, Ada Buah Kering Favorit Nabi Muhammad SAW
Baca juga: Resep Martabak Tahu Jamur hingga Ayam Bakar Bumbu untuk Menu Buka Puasa, Bikinnya Mudah dan Cepat!
Mengatur Asupan

Mahmud menjelaskan, saat menjalankan ibadah puasa tubuh akan menahan makan dan minum lebih dari dua belas jam dalam sehari.
Maka sangat dianjurkan untuk mengatur asupan di waktu sahur dan berbuka.
Terdapat beberapa asupan yang perlu diperhatikan saat menjalankan puasa.
Cairan, air mineral harus tercukupi selama Ramadhan. Sebab saat tidak berpuasa pun manusia membutuhkan setidaknya dua sampai tiga liter dalam sehari.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, Mahmud menyebutkan perlu ditambah dengan mengonsumsi sayur yang berkuah serta buah yang mengandung banyak air seperti tomat, timun dan lain sebagainya.
Lalu serat, sayur dan buah adalah makanan yang mengenyangkan sekaligus menyehatkan.
Kandungan serat dalam makanan dapat membuat tubuh tidak mudah lapar.
Namun perlu diingat, saat sahur atau berbuka hindari buah yang memiliki rasa asam. Hal tersebut untuk mengantisipasi rasa tidak nyaman di lambung.
Juga kabohidrat dan protein yang penting untuk kesehatan tubuh. Sehingga dua hal tersebut perlu diimbangi asupannya baik saat sahur maupun berbuka.
“Jadi yang salah itu kalau kita sahurnya makan nasi sebanyak banyaknya. Tidak begitu, karena kalau makan nasi sebanyak banyaknya, gula darah kita naik, jam 10 nanti kita sudah lapar. Jadi imbangi asupan karbohidrat, asupan lauk, protein dan sayur sayuran,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saran Ahli Gizi Jalani Diet Aman saat Puasa