Arti Kata
Apa itu 'Itikaf'? Biasa Dilakukan di Masjid pada 10 Hari Terakhir Ramadan untuk Raih Lailatul Qadar
Pada 10 hari terakhir Ramadan bisa umat Muslim melakukan itikaf di masjid. Lantas, apa itu itikaf?
Orang gila atau yang tidak berakal tidak dibebanu taktif.
Masalahnya, segala amalan harus disertai niat sedangkan orang tidak berakal tidak mampu melakukan niat.
Mereka tidak dapat membedakan mana yang benar dan salah.
3. Suci dari junub, haid, dan nifas
Dijelaskan bahwa orang yang junub (suami istri yang telah bersetubuh atau mimpi bersetubuh tetapi belum mandi), wanita haid, dan melahirkan tapi belum sampai pada hari ke 40 adalah orang-orang yang dilarang masuk atau tinggal di masjid.

Iktikaf di rumah
Dikutip dari Kompas.com, Ustaz Maulana mengatakan, sejatinya, iktikaf lebih baik dilaksanakan di masjid karena iktikaf itu sendiri memiliki arti berdiam diri di masjid.
Pendapat ini didasarkan pada dalil firman Allah SWT di dalam Al Quran:
"Sedang kamu beriktikaf di dalam masjid." (Surat Al Baqarah ayat ke 187).
"Iktikaf kan artinya berdiam diri di masjid dengan syarat-syarat tertentu semata-mata niat beribadah kepada Allah SWT," kata dia.
Namun, apabila terjadi sesuatu hal yang mengancam keselamatan umat Muslim seperti pandemi Covid-19 saat ini, iktikaf lebih baik dilakukan di rumah.
Tata cara itikaf di rumah dapat dilakukan dengan beberapa hal:
Pertama, sebaiknya mengucapkan niat: "Nawaitu al-i’tikafa fî hadza al-makani lillahi ta'ala."
Kedua, yakni bangun pada jam 1 dini hari dan lakukan shalat malam, misalnya shalat tahajud, shalat taubat, dan shalat hajat.
Sebelum melakukan salat malam dan iktikaf, diwajibkan untuk menyucikan diri dengan berwudhu.
Kemudian, puncak iktikaf terjadi di jam 2-3 dini hari yang dilakukan dengan bermunajat, berzikir, dan membaca Al Quran.
Adapun, waktu pelaksanaan Iktikaf adalah pada saat malam ke-21 Ramadan atau malam sepuluh terakhir.
Baca artikel arti kata lainnya