Berita Tuban
Pilunya Nasib Pedagang Daging di Tuban saat PMK Mewabah: Cari Sapi Susah Sekarang
Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan sapi membuat pedagang daging mengeluh. Pedagang daging sapi mengeluhkan sulitnya mencari hewan tersebut
Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan sapi membuat pedagang daging mengeluh.
Pedagang daging sapi mengeluhkan sulitnya mencari hewan tersebut, bahkan harus mencari hingga ke pedesaan.
Hal itu dikarenakan pasar hewan milik pemerintah daerah yang sudah mulai ditutup mulai 1-14 Juni 2022. Di antaranya pasar hewan Tuban, Jatirogo dan Kerek.
"Cari sapi susah sekarang, harus ke desa-desa," kata pedagang daging sapi di pasar baru Tuban, Fauzi kepada wartawan, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Asyik Nongkrong di Warung Kopi, Pria Probolinggo Mendadak Dicokok Polisi, Judi Togel Jadi Sebab
Ia menjelaskan, kalau mencari sapi di desa kendalanya minim pilihan dan tidak bisa tawar menawar.
Ini berbeda dengan kondisi pasar hewan saat masih beroperasi, yang banyak pilihan dan harga bersaing.
"Akhirnya kita cari ke pedagang sapi yang sudah kenal," ungkap pria yang kerap menyembelih sapi sendiri.
Sekadar diketahui, penyebaran virus PMK sangat cepat dan angka penularan mencapai 100 persen.
Hingga kini per (31/5/2022), angka penyebaran mencapai 684 kasus, dengan jumlah kematian 6 ekor sapi.
Virus menyebar di 18 dari 20 kecamatan, yaitu Kerek, Jatirogo, Semanding, Plumpang, Soko, Palang, Senori, Tambakboyo, Montong, Bancar, Rengel, Merakurak, Widang, Jenu, Grabagan, Kenduruan, Parengan, dan Bangilan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com