Ajudan Jenderal Ferdy Tembak Brigadir J
Kebenaran Otak Brigadir J Pindah ke Perut, Wajar? Ternyata Pengacara Dengar Penjelasan Dokter Umum
Disebutkan pengacara bernama Kamaruddin Simanjuntak itu, otak Brigadir J ditemukan berpindah ke perut. Kebenaran kini dikuak.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Jika otak tersebut kembali diletakkan ke kepala maka cairan dari otak tersebut akan merembes keluar dari rongga kepala bekas potongan tulang tengkorak.
Hal itu pun akan membuat kondisi jenazah dianggap kurang etis di hadapan pihak keluarga.
"Yang kedua karena organ otak yang lebih mudah membusuk lalu mencair akan merembes keluar dari rongga kepala bekas potongan tulang tengkorak, jika dikembalikan ke rongga tengkorak. Hal ini menimbulkan kurang etis dihadapan keluarga," terangnya.
Baca juga: Otak Ada di Dada Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Insiden Baku Tembak Brigadir E Janggal?
Lebih lanjut Dokter Novianto menekankan, tindakan medis pada seseorang tidak semua sama, termasuk juga teknik autopsi.
Terkadang organ otak memang sengaja dimasukkan ke dalam perut terutama ketika kondisi tengkorak sudah rusak.
Sehingga sudah tidak memungkinkan lagi mengembalikan organ otak ke dalam tengkorak.
"Tindakan medis tidak semua sama, termasuk teknik otopsi. Organ otak dimasukkan diperut terutama jika tulang tengkorak sudah rusak dan tidak memungkinkan mengembalikan organ otak kedalam tengkorak," pungkasnya.
Baca juga: Brigadir J Dulu Lancang Pakai Barang Istri Ferdy? Sikap Lain Dikuak Pengacara: Foto Ditodong Senjata
Satu fakta lagi juga terungkap.
Kamaruddin Simanjuntak sudah mengatakan soal hasil autopsi kedua, padahal dari Tim Forensik Otopsi Ulang jenazah Brigadir J yang diketuai Dokter Ade Firmansyah Sugiharto, mengumumkan hasil autopsi muncul 4 hingga 8 minggu lagi.
Rupanya hal tersebut merupakan hasil pengamatan seorang dokter yang menjadi perwakilan keluarga masuk ke proses autopsi ulang jenazah Brigadir J di Jambi, tempo hari.
Hasil autopsi pun sudah dipegang dalam beberapa kertas dan sudah dilegalisasir oleh notaris.
"Otopsi kedua perlu 8 Minggu hasil forensiknya, kenapa abang bisa mendapatkan duluan hasilnya?" tanya Aiman, dikutip Tribunnews dari acara YouTube Kompas TV program Aiman episode Fakta Baru Otopsi Yosua.
"Karena saya kerja siang malam, mungkin mereka kerja paruh waktu, mereka menguji sampling, sedangkan saya tidak menguji sampling," ungkapnya.
Lantas saat ditanya Aiman apakah hasil otopsi yang tertulis dalam kertas tersebut sahih, Kamaruddin pun langsung menjawab sahih.
"Sahih ini, ini kan keinginan mereka," ungkapnya.